Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyayangkan serangkaian aksi teror yang belakangan ini terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dia menyebut kelompok radikal masih menyebar di sejumlah daerah.
"Ini memperingatkan kita bahwa kelompok radikal yang mengadakan teror bersenjata masih ada dan berkeliaran di beberapa tempat," katanya saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/4).
Kalla meminta aparat keamanan, terutama Densus 88 Antiteror dan lembaga terkait lainnya harus serius mencegah dan mengantisipasi aksi teror agar tidak mengganggu stabilitas negara.
Namun begitu, Kalla tetap memberikan apresiasi bagi para personel kepolisian di luar satuan Densus 88 Antiteror yang sigap menghadapi serangan kelompok radikal tersebut. Salah satu kasus di Tuban menjadi contoh kesiapsiagaan aparat. Enam orang terduga teroris meninggal dalam baku tembak dengan polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu tindakan yang merupakan kesiapsiagaan secara keseluruhan," katanya.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menekankan bahwa aksi di Tuban maupun Banyumas sudah pasti dilakukan oleh kelompok teroris dan tak mungkin tindakan kriminal biasa.
Kriminal biasa, kata Wiranto, belum tentu bisa membeli senjata seperti yang digunakan di kasus Tuban ataupun Banyumas.
"Kalau ada sekelompok orang bersenjata menyerang petugas itu tegas kategorinya teroris," kata Wiranto.
Baku tembak antara kepolisian dan terduga kelompok teroris di Tuban menyebabkan enam dari tujuh orang terduga teroris itu meninggal dunia. Seorang lainnya diamankan dan terindentifikasi jaringan teroris kelompok Jamaah Ansarut Daulah (JAD).
Penembakan itu dilakukan karena para terduga teroris mengancam keselamatan jiwa anggota kepolisian.
Sementara di daerah lain, polisi menyebut penyerangan Markas Polres Banyumas, Jawa Tengah, sebagai aksi terorisme. Kejadian ini terkait operasi pemberantasan terorisme sebelumnya yang dilakukan Polri.
Kejadian bermula saat seorang pengendara sepeda motor memasuki halaman Mapolres Banyumas dengan kecepatan tinggi dan langsung menabrak salah seorang personel kepolisian.
Pelaku yang jatuh langsung mengeluarkan parang dan menyerang petugas. Setelah melukai seorang polisi, pelaku ini diamankan petugas. Seorang anggota kepolisian setempat terluka karena sabetan senjata tajam.