Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid KH Hasyim Asy'ari di Daan Mogot, Jakarta Barat. Dalam sambutannya, Jokowi menyebutkan alasan penggunaan nama KH Hasyim Asy'ari pada masjid yang berlokasi di kawasan Jakarta Barat tersebut.
"KH Hasyim Asy'ari telah meletakkan pondasi agama yang ramah, agama yang moderat. Untuk itu kita perlu teladani jasa beliau dalam meletakan ke-Islam-an, ke-Indonesia-an, dan keagamaan yang sesuai prinsip Islam
rahmatan lil 'alamin," kata Jokowi, Sabtu (15/4).
Masjid ini, kata Jokowi, merupakan komitmen pemerintah untuk mendukung hak beragama warga. Selain itu, masjid ini, disebut akan menjadi simbol keramahan dan pilar keberagaman di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi pun sempat menceritakan bahwa pembangunan masjid telah dimulai saat dirinya masih menjabat sebagai gubernur pada 2013, dengan peletakan batu pertama. Pembangunan ini dilakukan karena Jakarta belum memiliki masjid raya.
"Setelah peletakan batu pertama, dimulai, dan diselesaikan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, dan
alhamdulillah saat ini masjid telah selesai 100 persen," kata Jokowi.
Jokowi juga mengaku senang dengan banyaknya ornamen khas Betawi di bangunan masjid. Bangunannya pun dia katakan berasal dari ide rumah ‘Bapang' yang merupakan khas betawi.
Sementara itu, dalam sambutannya mewakili keluarga KH Hasyim Asy'ari, KH Salahuddin Wahid atau biasa disapa Gus Solah, menyebutkan Hasyim Asy'ari merupakan tokoh yang memadukan ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an.
"Islam yang diajarkan KH Hasyim tidak liberal dan konservatif. KH Hasyim tokoh yang memadukan ke-Indonesia-an dan ke-Islam-an, adalah faktor utama menjaga Indonesia yang majemuk, yang saat ini sedang mengalami ujian yang cukup berat," kata Gus Solah.
Sedangkan Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menjelaskan bahwa masjid yang terdiri dari dua lantai dengan lima menara ini, berdiri di atas lahan 2,4 hektare dengan luas bangunan 1,7 hektare.
Selain itu, Sumarsono menyebut pengurus masjid telah dikukuhkan pengurusnya pada 13 April lalu. Selain ruang ibadah, masjid juga dilengkapi ruang serbaguna, ruang kelas serta ruang untuk kegiatan lainnya.
"Masjid ini dapat difungsikan selain tempat ibadah, dakwah dan pendidikan juga melaksnakan fungsi sosial, bermusyawarah kaum muslimin, silaturahmi," ujar Sumarsono.
Peresmian ini dihadiri Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen Djaswandi.
Secara umum, pembangunan masjid sudah dimulai sejak September 2014 dan dikerjakan dengan konsep
multiyears atau bertahap dengan dana sebesar Rp165 miliar. Masjid Raya DKI Jakarta ini dapat menampung jamaah hingga 12.500 orang.