'Penangkapan Miryam Jangan Dikaitkan dengan Hak Angket'

CNN Indonesia
Senin, 01 Mei 2017 12:59 WIB
Wakil Sekjen Partai Hanura, Dadang Rusdiana, meminta penangkapan Miryam Haryani jangan dikaitkan dengan hak angket terhadap KPK.
Miryam S Haryani yang sempat menjadi buron KPK ditangkap dini hari tadi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Dadang Rusdiana, meminta penangkapan tersangka dugaan pemberian keterangan palsu, Miryam S Haryani, Senin (1/5) dini hari tadi, jangan dikaitkan dengan hak angket terhadap KPK yang telah disetujui oleh DPR.

"Hak Angket adalah persoalan lain. Dengan hak angket kami hanya mempersoalkan kejelasan atas pernyataan seorang penyidik KPK yang menyatakan bahwa Miryam ditekan oleh enam anggota DPR," kata Dadang kepada CNNIndonesia.com, Senin (1/5).


Miryam ditangkap di sebuah hotel di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, oleh tim Polda Metro Jaya. Sejak empat hari lalu, Miryam telah ditetapkan sebagai buronan oleh KPK karena mangkir dari panggilan pemeriksaan lembaga antirasuah itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hak angket digulirkan sejumlah anggota DPR setelah penyidik KPK menyebut ada enam orang anggota DPR yang menekan Miryam agar mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebagai saksi dalam perkara e-KTP dengan terdakwa dua mantan pejabat Kemendagri, Irman dan Sugiharto.

Menurut Dadang, hak angket bertujuan untuk membuktikan pernyataan penyidik KPK agar tidak menjadi fitnah yang merusak reputasi anggota DPR yang dituding menekan Miryam.

"Kami akan mendalami tata kelola data, dokumentasi dan informasi yang dilakukan oleh KPK, ini yang akan didalami hak angket," kata dia.


Karena itu, terkait penangkapan Miryam, Dadang mempersilakan KPK memproses hukum Miryam dan berjanji tidak akan menghalangi proses hukum terhadap kader partainya tersebut. "Kami tidak akan mengintervensi, kami menghormati," kata dia.

Hanura, kata Dadang, belum mengambil langkah menyikapi penangkapan Miryam. "Kami masih menunggu arahan ketua umum. Ini masalah yang menyita persoalan publik," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER