Jakarta, CNN Indonesia -- Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab baru pulang dari Arab Saudi ke Indonesia setelah sidang putusan perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 9 Mei mendatang. Rizieq tidak ikut dalam Aksi Bela Islam 55 hari ini karena menjalani ibadah umrah.
"Beliau (Rizieq Shihab) masih di sana. Setelah sidang tanggal 9 baru pulang," kata Juru bicara FPI Slamet Maarif kepada
CNNIndonesia.com di Jakarta, Jumat (5/5).
Meski tidak ikut aksi, kata Slamet, Rizieq mendukung aksi dengan cara mendoakan dari tanah suci.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet mengatakan, hingga saat ini Rizieq masih sibuk dengan sejumlah agenda yakni pertemuan-pertemuan dengan para ulama. Dia mengatakan, agenda sang habib sangat padat akhir-akhir ini.
"Ada jadwal ketemu ulama-ulama di sana," ucapnya.
Dikatakan Slamet, aksi hari ini merupakan upaya penguatan dari aksi-aksi sebelumnya. Tujuannya, meminta Mahkamah Agung mengawal hakim yang memutuskan sidang Ahok agar sesuai memutuskan perkara sesuai fakta persidangan. Aksi ini juga menuntut independensi hakim yang akan memutus perkara Ahok.
Ahok dituntut hukuman satu tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun karena melanggar pasal 156 KUHP tentang pernyataan perasaan permusuhan, kebencian, atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia.
"Kami ingin memberikan dukungan kepada MA untuk mengawasi pengadilan supaya pasal penistaan agama tidak diubah. Ini kan melenceng dari tuntutan awal," katanya.
FPI, kata Slamet, menunggu hasil akhir sidang Ahok. Tapi, dia berkeyakinan, Ahok tidak akan bebas.
"Kita lihat saja. Kami yakin hukum masih mendapat keadilan," ucapnya.
Kemarin, di gedung Komisi Yudisial, Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir meminta masyarakat agar menerima dan tidak kecewa dengan vonis yang akan diberikan majelis hakim terhadap Ahok.
"Kami berprasangka baik. Apa pun yang diputuskan pasti baik juga bagi kami, dan masyarakat tidak perlu melakukan tindakan apa pun," kata Bachtiar.
Aksi Bela Islam 55 hari ini merupakan aksi kesekian kali yang dilakukan GNPF MUI setelah kasus dugaan penistaan agama mencuat. Aksi Bela Islam pertama digelar 14 Oktober 2016 lalu.