Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Indonesia Joko Widodo menyesalkan masyarakat Indonesia yang hingga kini tak kunjung produktif. Hal itu disampaikan Presiden saat membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah 2017 di Istana Negara tadi pagi.
Alih-alih meningkatkan produktivitas, kata Jokowi, masyarakat masih banyak yang sibuk mengurus hal tidak bermanfaat seperti fitnah, hujat menghujat, termasuk kabar bohong atau hoax.
"Kita masih berkutat hal-hal yang tidak produktif. Urusan demo, fitnah, hujat menghujat dan kita selalu mengembangkan
negative thinking terhadap yang lain," ucap Jokowi, Kamis (18/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut perilaku tak produktif itu menjadi salah satu penyebab Indonesia tertinggal dari negara lain.
Jokowi mengambil contoh sosok Elon Musk yang disebutnya tengah mengembangkan pengelolaan luar angkasa melalui SpaceX. Sementara itu, pemerintah Indonesia masih harus menangani urusan cantrang nelayan, pupuk, bibit, dan irigasi yang belum selesai bertahun-tahun.
"Kita mau ke mana? Enggak bisa kita seperti yang kemarin-kemarin. Saya sudah gregetan betul dengan masalah tidak produktif itu," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Soal ketertinggalan itu, Jokowi mengatakan Indonesia saat ini bahkan tertinggal dari Malaysia dalam sektor pembangunan jalan. Padahal Malaysia puluhan tahun lalu sempat belajar banyak dari Indonesia.
Indonesia, kata Jokowi, juga tertinggal dari Korea Selatan. Presiden mencontohkan perkembangan PT PAL.
Dulu PT PAL disebut Jokowi lebih maju daripada perusahaan serupa milik Korea Selatan. Kini, Korsel sudah memproduksi kapal selam dan Indonesia belum.
"Apa yang salah dengan kita? Hal ini yang akan saya ingatkan kepada siapa pun. Kita harus mengubah pola pikir, etos kerja, disiplin kalau tidak mau ditinggal negara lain," tutur Jokowi.