Jakarta, CNN Indonesia -- Senior Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Suprapto, menyatakan, Tim Penyelamat Perjalanan Kereta (SHE) saat ini sudah berada di lokasi kejadian untuk menyelidiki kebaran di Stasiun Klender, Jakarta Timur.
“Tim dari SHE, keselamatan PT KAI sudah ada di lokasi dan sedang menyelidiki kebakaran tersebut,” kata Suprapto kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (19/5).
Sementara itu, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) hingga kini masih belum dapat memastikan penyebab kebakaran di Stasiun Klender. PT KCJ menyerahkan sepenuhnya penyelidikan tersebut kepada kepolisian.
“Soal penyebab kebkaran sudah kami serahkan ke pihak berwajib, biar mereka yang melakukan penyelidikan,” ujar Vice President Communications PT KCJ Eva Chairunisa kepada CNNIndonesiacom, Jumat (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Eva, saat ini olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran stasiun tersebut belum dilakukan.
“Masih belum, karena wewenang dan tugas kami adalah soal fungsi pelayanan stasiun agar bisa kembali beroperasi,” tutur Eva.
Sementara itu, Suprapto menjelaskan, kebakaran di Stasiun Klender sempat membuat perjalanan kereta api jarak menengah dan jauh maupun KRL mengalami gangguan. Sejumlah rangkaian kereta sempat tertahan di beberapa stasiun sebelum atau sesudah Stasiun Klender.
"Akibat kebakaran ini, sejumlah perjalanan kereta api baik perjalanan KRL maupun KA menengah/jarak jauh tertahan di beberapa stasiun," kata Suprapto.
Api yang melalap stasiun tersebut kini sudah berhasil dipadamkan oleh petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.
Setidaknya ada 10 bangunan yang habis dilahap si jago merah, di antaranya ruang kepala stasiun, gudang, toilet kantor, pelayan kereta, loket, ruang tunggu, ruang security, dan ruang server.
Seorang petugas keamanan bernama Riri Riana, 20, disebut menjadi korban luka robek dan di bagian tangan kanan. Riri kini sudah mendapat perawatan.
Dugaan awal, kebakaran tersebut disebabkan korsleting listrik. Saat ini, petugas juga tengah melakukan identifikasi, dan belum dapat memastikan kerugian akibat kebakaran.