Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta mantan menteri yang mendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk memberikan klarifikasi. Pemerintah berencana membubarkan HTI melalui proses hukum karena organisasi masyarakat ini dinilai bertentangan dengan Pancasila.
"Biar dia (mantan menteri) klarifikasi sendiri,” kata Tjahjo di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5).
Tjahjo berharap mantan menteri itu memberikan penjelasan ke Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, kepolisian dan kejaksaan.
Menurutnya, dalam video yang tersebar di dunia maya jelas bahwa ada pernyataan dukungan mantan menteri tersebut pada HTI dan sistem khilafah yang diusung. “Data di video akurat sekali,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya beredar video di Youtube rekaman mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. Ia hadir dalam acara HTI. Dalam rekaman tersebut, Adhyaksa yang diwawancara menyatakan bahwa dirinya mendukung HTI dan sistem khilafah.
"Tanpa atau peran kita, khilafah pasti berdiri,” katanya.
Adhyaksa sendiri sudah membantah dirinya mendukung sistem khilafah. Ketua Kwartir Nasional Pramuka itu membantah dirinya anti-Pancasila dan anti-NKRI.
“Saya tegaskan, kalau saya dituduh anti-Pancasila naif bagi saya,” katanya dalam akun Youtube miliknya.
Ia kemudian menyebut kiprahnya dalam berbagai organisasi selama ini dari mulai KNPI, menjad Menteri Pemuda dan Olahraga.
Ia mengatakan, kehadirannya dalam acara HTI itu terjadi pada tahun 2013. Ia datang sebagai undangan bukan sebagai anggota atau simpatisan. “Saya hanya undangan bersama undangan lainnnya,” katanya.
[Gambas:Youtube]