BREAKING NEWS

Bom Kampung Melayu Bagian Operasi Global ISIS Jelang Ramadan?

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mei 2017 06:23 WIB
Serupa dan terjadi dalam waktu yang berdekatan, serangan bom bunuh diri Kampung Melayu dikaitkan dengan aksi yang menewaskan 22 orang di Manchester.
Pengamat terorisme menyebut bom Kampung Melayu bagian dari operasi global ISIS jelang Ramadan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta, hanya terjadi berselang satu hari dengan aksi serupa di Manchester, Inggris. Kedua peristiwa ini pun lantas dikaitkan satu sama lain.

Menurut pemerhati terorisme sekaligus pemilik situs Arrahmah.com, Muhammad Jibriel Abdul Rahman, ciri-ciri serangan di Kampung Melayu menunjukkan aksi itu dilakukan oleh kelompok teror ISIS yang sedang melancarkan operasi global.

"Ini worldwide war (perang global). Pemanasannya kemarin di Manchester, sekarang di sini, untuk menyambut Bulan Ramadan," kata Jibriel saat berbincang dengan CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon, tak lama setelah kejadian.
Dia mengakui, analisis ini memang dibuat dalam waktu yang singkat. Namun, serangan yang tampak serampangan bisa membuatnya yakin pelaku berada di bawah pengaruh ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasannya, Al-Qaidah sudah tidak lagi melakukan serangan-serangan bom bunuh diri.

"Di Kampung Melayu tadi, tida ada yang melakukan bom bunuh diri selain ISIS," ujarnya.

Pihak Kepolisian hingga saat ini masih belum mengonfirmasi siapa yang ada di balik serangan tersebut.
Namun, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan aksi bom bunuh diri ini memang ada kaitannya dengan rangkaian peristiwa teror global yang terjadi belakangan ini.

Secara spesifik, Setyo menyebut serangan di konser penyanyi Ariana Grande di Manchester, Inggris dan serangan kelompok ISIS di wilayah Marawi, Filipina.

"Kami sudah siap-siap tapi tidak tahu kapan dan di mana terjadinya. Menurut saya ini ada serangan global kaitannya dengan kelompok-kelompok yang menyerang di sana," kata Setyo.

Setyo mengatakan ada lima korban tewas, yakni dua pelaku dan tiga anggota polisi: Bripda Taufan, Bripda Rido dan Bripda Adinata.
"Jadi dua diduga pelaku. Tiga anggota Polri gugur dalam tugas, lima anggota Polri luka-luka dan lima warga masyarakat luka-luka," kata Setyo.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, jenazah dengan potongan tubuh yang tercerai-berai berasal dari dua pelaku yang berjenis kelamin laki-laki.

Meski demikian, Setyo belum dapat memastikan identitas dua pelaku yang melakukan bom bunuh diri tersebut. Hanya saja pelaku ditemukan di dua lokasi antara halte Transjakarta dan toilet.

Melihat jatuhnya korban dari pihak Kepolisian, Jibriel berspekulasi, serangan itu memang ditujukan pada anggota polisi. Hanya saja, pelaku minim perhitungan sehingga tidak mencapai tujuannya.
"Sepertinya mengincar polisi, menyambut Ramadan. Tapi dampaknya tidak mereka perhitungkan, sebesar apa bomnya dan lain-lain," kata dia.

Walau serampangan, Jibriel memperingatkan, infiltrasi ISIS di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara semakin berbahaya.

Sementara itu, pemerintah masih kesulitan untuk mendeteksi rencana teror, meski sudah mengetahui niatan para pelakunya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER