Lima Ahli Bedah Tangani Korban Bom Kampung Melayu

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mei 2017 10:15 WIB
RS Premier memanggil lima ahli bedah untuk korban bom Kampung Melayu. Yogi Aryo, anggota polisi yang mengalami luka paling parah, telah selesai dioperasi.
Ledakan Kampung Melayu memaksa korbannya menjalani operasi dan perawatan intensif. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak Rumah Sakit Premier Jatinegara memanggil lima ahli bedah untuk menangani korban bom panci Kampung Melayu, semalam (24/5). Kelima ahli bedah itu adalah ahli bedah mata, ahli bedah plastik, ahli bedah kornea, ahli bedah umum dan ahli bedah ortopedi.

Empat korban yang mendapat perawatan hingga saat ini adalah dua anggota kepolisan Yogi Aryo dan Ferri Nurcahya serta dua warga sipil yakni Agung Nugroho dan Jihan Thalib.

"Iya,kami semalam memanggil lima ahli bedah terkait. Kondisi lebih berat memang dialami oleh Yogi," ujar, Supervisor on Duty RS Premier, Suyatno kepada wartawan di Jakarta.
Diketahui, Yogi mengalami luka di bagian wajah, tangan kanan, kaki dan hampir seluruh badan. Dia juga terkena pecahan kaca di bagian kornea.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya telah menjalani operasi sejak tadi malam hingga 07.10 WIB pagi ini. Meski demikian, Yogi tetap mendapatkan perawatan intensif.
[Gambas:Video CNN]
"Saat ini kebetulan baru selesai tindakan operasi. Operasi yang dilakukan operasi kornea dan sebagainya," tutur Suyatno.

Sementara itu, Ferri mengalami luka di bagian paha, pelipis dan tangan. Agung mengalami luka di bagian kaki dan telah menjalani operasi. Sedangkan Jihan mengalami luka di tangan dan paha.
Meski demikian, ketiga korban tersebut sudah berada di ruang rawat inap biasa. Namun, mereka belum diperbolehkan pulang karena masih harus dilakukan observasi.

Biaya Operasi

Meski harus menjalani perawatan yang terbilang cukup mahal. Pihak rumah sakit mengklaim, tidak mengutamakan hal tersebut.

"Biaya kami tidak bicara dulu, kami memberikan pertolongan pertama untuk jiwa dulu. Biaya bisa belakangan," tuturnya.
Suyatno mengaku, dirinya mendapat pesan dari sejumlah instansi supaya tidak membicarakan persoalan biaya. Meski demikian, dia enggan menyebutkan instansi apa saja yang memintanya itu.

Sementara itu ayah dari Yogi, Yuli Hari Utomo mengatakan dirinya belum tahu apakah soal biaya rumah sakit akan ditanggung oleh pihak kepolisian atau tidak. Namun, dia hanya mendengar kabar jika pihak keluarga tidak perlu memikirkan persoalan tersebut.

"Kebetulan saya dengar semalam direktur RS ini dapat janji dari Kapolda, biaya akan ditanggung oleh Polri. Untuk yang sipil ditanggung oleh Pemda (Pemerintah Daerah)," ucapnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER