Mendagri Minta Rakyat Maklum atas Perang Negara Melawan Teror

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mei 2017 21:33 WIB
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta masyarakat maklum atas perang yang dilakukan negara untuk membabat habis terorisme berbasis kebencian.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta masyarakat maklum atas perang yang dilakukan negara untuk membabat habis terorisme berbasis kebencian. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta masyarakat memaklumi perang yang dilakukan negara terhadap teroris pasca terjadinya insiden bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5).

Menurut Tjahjo, negara akan memerangi tindak terorisme berbasis kabilisme yang sedang mewabah. Ia menjelaskan, kabilisme adalah terorisme berakar kebencian, cemburu, dengki, iri, SARA, dan hasutan kebencian terhadap sesama yang sangat destruktif.

"Preventifnya adalah melarang ujaran kebencian itu, sebab kalau sudah terjadi, terlambat, pelakunya bunuh diri, jadi tidak bisa diobati, diperbaiki, atau dicegah," kata Tjahjo dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (25/5).

Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu menilai peristiwa bom Kampung Melayu dapat menjadi momentum bagi penegak hukum untuk membabat habis gerakan kabilisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga tidak menampik adanya hubungan antara teror di Jakarta dengan peristiwa serupa di Manchester (Inggris), dan Marawi (Filipina) pekan ini.

Menurut Tjahjo, teror yang terjadi di berbagai tempat dalam waktu singkat harus dijadikan momentum untuk melawan terorisme.

"Ini momentum menyetop habis terorisme di wilayah NKRI khususnya, dan di dunia," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul berkata bahwa serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu diduga dilakukan kelompok teror ISIS.

Sementara pemerhati terorisme sekaligus pemilik situs Arrahmah.com, Muhammad Jibriel Abdul Rahman, juga mengatakan ciri-ciri serangan di Kampung Melayu menunjukkan aksi itu dilakukan oleh kelompok teror ISIS yang sedang melancarkan operasi global.

"Ini worldwide war (perang global). Pemanasannya kemarin di Manchester, sekarang di sini, untuk menyambut bulan Ramadan," kata Jibriel saat berbincang dengan CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER