Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Pemasyakarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengejar empat narapidana berkewarganeraan asing yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Klas II A, Kerobokan, Denpasar, Bali, Senin (19/6) pagi tadi.
“Seketika mengetahui ada narapidana yang kabur, kami langsung berkoordinasi dengan Polda Bali. Sudah dengan polda mengidentifikasinya. Semoga ada titik terang,” kata Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Sutrisna kepada CNNIndonesia.com.
Keempat narapidana yang kabur, yakni Shaun Edward Davidson (33), Warga negara Australia, Dimitar Nikolov, Warga Bulgaria (43), Sayed Mohammed Said (31), warga India, dan Tee Kok King Bin tee kim Sai (50), warga Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shaun merupakan napi kasus pelanggaran keimigrasian dengan sisa waktu bimbingan 2 bulan 15 hari. Sedangkan Dimitar adalah napi kasus pencucian uang dengan sisa masa bimbingan 5 tahun 3 bulan 6 hari.
Sedangkan Sayed adalah napi kasus narkoba dengan sisa waktu bimbingan 12 tahun 3 bulan 3 hari. Lalu Tee Kok King, yang dihukum karena kasus narkoba, dengan sisa masa hukuman 6 tahun 1 bulan 5 hari.
Menurut Sutrisna, sampai saat ini pihaknya dibantu oleh aparat kepolisian masih memburu keempat napi yang berasal dari negara berbeda itu.
“Sekarang sedang dalam upaya pencarian. Kami sedang koordinasi kanan-kiri bagaimana menangkap ini,” tuturnya.
Sutrisna menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan lewat mana empat napi itu bisa melarikan diri. Dugaan sementara menyebut mereka berempat kabur dari gorong-gorong yang berada di belakang Poliklinik Lapas Kerobokan.
“Gorong-gorong itu sudah ada memang, ini gorong-gorong air. Nah ini persoalan sedang didalami, kemungkinan besar lewat situ,” kata dia.
Sementera itu, Kepala Subbagian Publikasi Humas Ditjen PAS, Syarpani mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan Bandara Internasional Ngurah Rai untuk mencegah mereka pergi ke luar Pulau Dewata.
“Stelah kejadian, kalapas melapor ke kakanwil, melapor ke imigrasi, ke kepolisian dan pihak bandara,” ujarnya.
Syarpani mengatakan, sampai sore ini pihaknya belum menerima laporan tentang empat napi kabur. Mereka berempat diketahui sudah tak ada di dalam Lapas Kerobokan pada pukul 08.00 Wita.