Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau warga ibu kota yang mudik ke kampung halaman untuk tidak kembali ke Jakarta dengan membawa sanak saudara -- terutama mereka yang tidak punya keterampilan khusus.
Imbauan itu disampaikan oleh Djarot menanggapi kecenderungan meningkatnya jumlah penduduk di Jakarta dengan tren kenaikan yang biasa terjadi pasca lebaran. Jakarta hingga kini masih menjadi incaran warga di daerah dalam mencari pekerjaan.
"Memang di Jakarta tersedia banyak lapangan kerja. Tapi saya rasa hanya untuk mereka yang punya keterampilan," kata Djarot di kawasan Silang Monas, Jakarta, pada Kamis (22/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekalipun kerja bangunan, seperti pembangunan underpass, flyover, MRT, LRT, rumah susun, apartemen, tapi itu semua kan tetap butuh keterampilan," ujar Djarot.
Djarot mengatakan, pertumbuhan penduduk di Jakarta setiap tahunnya sangat dipengaruhi oleh arus urbanisasi pasca mudik lebaran. Tahun lalu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 70.504 pendatang baru yang datang ke Jakarta pasca Lebaran 2015.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah telah menyarankan para pendatang untuk berpikir ulang datang ke Jakarta. Jakarta menurutnya bukan lagi pusat kegiatan industri.
Saefullah mengimbau agar para pendatang untuk mencari kerja di daerah-daerah penyangga di sekitar Jakarta, seperti Tangerang, Karawang dan Cikampek, yang notabenenya merupakan kawasan industri.
"Saran saya, kalau mau cari pekerjaan nembaknya (datangnya) jangan ke Jakarta. Tapi ke daerah-daerah industri yang butuh tenaga kerja," ujar Saefullah, kemarin.
Saefullah khawatir, masih terbatasnya kemampuan Pemprov DKI dalam membangun hunian rakyat akan membuat sebagian besar pendatang kembali berakhir di jalanan, dan menjadi beban ibu kota.
Oleh karena itu, ia menyarankan kepada mereka, yang memang harus terpaksa datang ke Jakarta karena alasan mencari pekerjaan, setidaknya sudah memiliki tempat tinggal.