GNPF Akan Kumpulkan Elemen Aksi Bela Islam dalam Halalbihalal

CNN Indonesia
Rabu, 28 Jun 2017 09:20 WIB
Selain seluruh elemen Aksi Bela Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) juga akan mengundang perwakilan pemerintah.
GNPF MUI menyebut akan menggelar halalbihalal dengan elemen Aksi Bela Islam. (CNN Indonesia/Feri Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) berencana menggelar acara halalbihalal bersama aktivis peserta Aksi Bela Islam.

Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir mengatakan, halalbihalal yang digelar bukan acara biasa. Acara silaturahmi itu akan diadakan dalam skala besar dengan melibatkan banyak ulama dan pejabat pemerintahan.

"Kami akan adakan halalbihalal untuk elemen-elemen Aksi Bela Islam, akan kita kumpulkan. Kami juga akan koordinasi bagaimana terjadi halalbihalal antara ulama, umara (pemerintah), dan umat. Ini lebih luas Insya Allah," kata Bachtiar kemarin.
Aksi Bela Islam merupakan aksi massa yang digelar hingga tujuh kali untuk menuntut penuntasan kasus penodaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi besar pertama terjadi pada 14 Oktober 2016 di depan Balai Kota DKI Jakarta. Tiga pekan setelahnya aksi lebih besar digelar pada 4 November 2016. Aksi saat itu digelar di depan Istana dan berujung ricuh.

Aksi lebih besar kemudian digelar pada  2 Desember 2016. Namun aksi kali ini berjalan damai dalam bentuk salat jumat yang memenuhi lapangan Monas hingga ruas jalan di sekitarnya. Presiden Joko Widodo saat itu juga hadir dan ikut salat jumat bersama.

Aksi selanjutnya tidak sebesar aksi 411 dan 212 yang masing-masing digelar pada 11 Februari 2018 (112), aksi 21 Februari 2017 (212 jilid II), aksi 31 Maret 2017 (aksi 313) dan terakhir aksi 5 Mei 2017 (aksi 55)
Bachtiar juga mengatakan, meski saat ini kasus penodaan agama sudah selesai dengan dipenjaranya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, GNPF-MUI belum berencana bubar. Namun juga belum ada arah GNPF untuk menjadi organisasi masyarakat.

Setelah kasus Ahok usai, saat ini fokus GNPF adalah mengawal kasus yang menjerat sejumlah tokoh mereka dan aktivis. Misalnya kasus Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab, Sekjen FUI Muhammad Alkhaththath, Munarman, dan beberapa kasus lain.

"GNPF-MUI berkewajiban mengawal semua, peristiwa atau kasus terkait aksi bela islam," kata Bahctiar.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER