Jakarta, CNN Indonesia -- Marbut atau pengurus Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta, Juned (38) menduga pelaku penusukan terhadap Ajun Komisaris Polisi Dede Suhatmi dan Briptu M Syaiful Bakhtiar pada Jum'at malam (30/6), bukan jemaah yang rutin melaksanakan ibadah salat di masjid tersebut.
"Enggak kayaknya," tutur Juned saat ditemui di Masjid Falatehan, Jakarta, Sabtu (1/7).
Juned tidak bisa memastikan apakah pelaku baru pertama kali melakukan salat di Masjid Falatehan pada Jum'at (30/6) malam atau tidak. Pasalnya, kata Juned, masjid yang diurusnya merupakan masjid transit yang sering didatangi jemaah dari berbagai wilayah. Tujuan mereka tak sekedar beribadah. Ada juga yang hanya untuk beristirahat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kemungkinan. Kita juga enggak kenal semua jemaah di sini," ujarnya.
Juned kemudian menuturkan bahwa jumlah jemaah yang ikut salat Maghrib dan Isya pada Jum'at malam di Masjid Faletehan tidak sebanyak seperti biasanya.
Menurut kesaksiannya, jumlah jemaah yang ikut salat Isya pada Jumat malam hanya tiga saf. Itu pun tidak terisi penuh.
"Kemarin kan masa lebaran. Enggak ada orang. Kalau hari normal,
mah, Maghrib penuh," katanya.
Perihal posisi korban dalam saf, Juned tidak bisa memastikan karena dirinya berada agak jauh dari posisi korban. Dia mengaku berada di saf terdepan, sementara korban diduga berada di saf ketiga ujung kanan.
"Kalau posisinya di baris ketiga, cuma enggak tahu persis, sih, cuma tahu kegaduhan ada di belakang," kata Juned.
Bercak Darah di SajadahBerdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, ada beberapa noda diduga bercak darah korban penusukan yang masih nampak di karpet sajadah Masjid Falatehan.
Letak bercak-bercak tersebut persis berada di posisi korban dalam saf, yakni baris ketiga ujung kanan.
Sejak peristiwa penusukan pada Jumat malam, Juned mengatakan pihak masjid belum mencuci karpet tersebut. Sementara pihak kepolisian tidak mengambil karpet sajadah untuk dijadikan alat bukti.
"Belum. Darahnya juga kan enggak banyak. Kita juga enggak tahu kejadiannya karena kita kan di depan. (Korban) sambil menutup luka, kita enggak tahu ya," kata Juned.
Anggota Brimob AKP Dede Suhatmi dan Briptu M. Syaiful Bakhtiar ditusuk oleh terduga teroris pada Jum'at malam, usai salat Isya di Masjid Falatehan, Jakarta.
Mereka ditikam masing-masing di bagian leher dan bawah kuping. Saat ini, korban berada di Rumah sakit Pusat Pertamina untuk mendapatkan perawatan intensif.
Pelaku sendiri sempat melarikan diri ke arah Terminal Blok M. Kemudian pelaku diduga sempat ingin melawan anggota Brimob yang mengejarnya. Tindakan tersebut membuat dirinya harus menerima timah panas yang bersarang di dada dan kepalanya.