Kemnaker Bekukan Vendor, Sopir Tangki Pertamina Bubarkan Aksi

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jul 2017 21:30 WIB
Para sopir tangki Pertamina yang melakukan aksi di Kemnaker akhirnya bubar malam ini usai pembekuan vendor outsourcing untuk BUMN tersebut.
Para sopir tangki Pertamina berdemonstrasi di depan Kementerian Tenaga Kerja. (CNN Indonesia/M. Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para sopir tangki Pertamina (AMT) yang melakukan aksi di depan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) sejak siang tadi akhirnya membubarkan diri pada malam ini.

Sebelumnya mereka memutuskan bakal menginap di kantor kementerian yang berada di Kuningan, Jakarta Selatan karena janji otoritas mendatangkan petinggi Pertamina tak terpenuhi pada siang harinya.

Namun, setelah Kemnaker memutuskan membekukan vendor penyalur alih daya (outsourcing) pada PT Pertamina Patra Niaga dan PT Elnusa Tbk setelah bertemu dengan perwakilan pendemo. AMT pun membubarkan diri dengan tertib setelah pembekuan diumumkan sekitar pukul 19:50 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan kesepatan kementerian, selagi proses pemeriksaan dari kementerian posisi vendor penyalur alih daya di seluruh PT Pertamina Patra Niaga dan PT Elnusa. Dibekukan sambil menunggu rekomendasi keluar," kata Humas Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) Wadi Atma Wijaya, Kamis (6/7) malam WIB.

Wadi menjelaskan pembekuan itu dilakukan selema pemeriksaan yang dilakukan Kemenaker dan Suku Dinas Ketenagakerjaan (Sudinaker) Jakarta Utara. Setelah pemeriksaan selesai akan keluar rekomendasi dari kementerian terkait tuntutan AMT.

Tuntutan tersebut sudah disampaikan dalam aksi demonstrasi pada Selasa (4/7) lalu. Adapun tuntutan AMT antara lain hak upah lembur apabila bekerja lebih delapan jam dalam satu hari, hak tunjangan kesehatan, penghapusan sistem kerja kontrak (outsourcing) dan tunjangan pensiun serta pesangon bagi pekerja yang di-PHK.

Dengan pembekuan itu, kata Wadi, AMT tetap bekerja seperti biasa. Namun, hubungan kerja AMT langsung kepada perusahaan, bukan lagi penyalur.

"Kegiatan vendor yang dihentikan, kami tetap bekerja. Jadi posisi kami status quo," kata Wadi.

Wadi mengatakan malam ini massa AMT akan kembali ke rumah masing-masing. Sementara itu, massa yang datang dari luar Jakarta untuk sementara akan beristirahat di pos Plumpang, Jakarta Utara.

Pagi tadi, Kemenaker sempat mempertemukan AMT dengan pihak perusahaan. Dan, yang datang dalam pertemuan itu adalah perwakilan perusahaan salah satunya Industrial Relation Officer PT. Pertamina Patra Niaga, Yuniar Hidayat. Namun, pertemuan itu berakhir buntu yang membuat AMT tetap berdemo di halaman Kemenaker.

Melihat demo belum selesai mendekati pukul 18:00 WIB, Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan bersama tim dari Polda Metro Jaya meminta penjelasan dari AMT dan Kemenaker. Dari situ Iwan mengetahui ada perundingan lagi, dan menegaskan tidak akan memberikan kelonggaran waktu untuk berdemo.

Iwan menjelaskan perundingan selesai pada pukul 18:10 WIB. Setelah itu pihak AMT meminta pada Iwan memberi kelonggaran waktu untuk membacakan hasil pertemuan di depan massa.

Iwan memberikan kelonggaran waktu asalkan tidak melakukan unjuk rasa dalam arti orasi dan memyampaikan pendapat. Akhirnya massa menunggu dengan tertib dan bubar setelahnya.

"Mereka manfaatkan waktu menunggu untuk salat dan makan, silakan," kata Iwan. "Saya pun bisa saja kalau tadi mau bedol, tapi saya pikir ini salah satu diskresi kepolisian yang sudah diambil."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER