Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi memeriksa rekaman Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi penusukan ahli telematika jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB), Hermansyah, di Jalan Tol Jagorawi, Jakarta Timur subuh kemarin.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan, sampai saat ini polisi masih mengumpulkan barang bukti kasus tersebut.
"Untuk CCTV sedang kami koordinasikan dengan pihak pengelola [jalan] tol apakah terdapat CCTV di sekitar TKP," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memeriksa CCTV, Argo mengatakan pihaknya juga tengah memeriksa sejumlah saksi mata insiden tersebut. Argo menyebut hingga kini pelaku masih belum bisa diidentifikasi.
"Pelaku masih dalam lidik ya," ujarnya.
 Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon) |
Hermansyah merupakan salah satu saksi ahli Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) dalam kasus dugaan percakapan mesum yang menjerat pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Hermansyah ditusuk orang tak dikenal saat ia adiknya menggunakan dua mobil dari arah Jakarta dengan tujuan pulang ke Depok. Korban menggunakan mobil Toyota Avanza nomor polisi B-1086-ZFT.
Polisi memperkirakan, pelaku penyerangan berjumlah sekitar 5 orang. Salah seorang di antaranya menggunakan senjata tajam. Usai kejadian itu, para pelaku langsung melarikan diri.
Hermansyah sendiri mengalami luka serius di bagian kepala, leher, tangan, dan sempat bersandar di jok mobil. Dia kemudian ditolong petugas Jasa Marga untuk dibawa ke RS Hermina Depok.
Saat mengunjungi Hermansyah di tempat perawatan, Ketua GNPF-MUI, Bachtiar Nasir, mengatakan kasus yang menimpa pakar telematika tersebut tak terkait perkara yang sedang ditangani. Itu, kata Bachtiar, berawal dari aksi saling kejar mobil di tol karena ada yang menyenggol mobil korban.
(kid)