Korban Pembakaran di Bekasi Belum Dipastikan Curi Amplifier

CNN Indonesia
Jumat, 04 Agu 2017 21:24 WIB
Kepolisian masih belum memastikan apakah MA, korban yang ditewas setelah dipukuli dan dibakar massa di Bekasi, benar mencuri amplifier musala atau tidak.
Polisi masih memeriksa sejumlah saksi terkait kasus warga di Bekasi yang membakar seorang hingga tewas karena diduga sebagai pencuri. (CNN Indonesia/Marselinus Gual)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya menyelidiki kasus pria berusia 30 dengan inisial MA yang tewas karena dipukuli dan dibakar massa di Pasar Muara Bakti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8) lalu.

MA dipukul dan dibakar massa karena diduga mencuri pengeras suara di Musala Al-Hidayah di Kampung Cabang Empat, RT 02/01, Hurip Jaya, Kecamatan Babelan tersebut.

"Kami masih memeriksa beberapa saksi, apa benar yang bersangkutan diduga pelaku ini (MA) mencuri amplifier di masjid. Ini masih kami lakukan penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Jakarta, Jumat (4/8).
Sementara itu Kapolres Metro Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, berdasarkan keterangan saksi yakni penjaga dan pengelola musala, korban MA telah diamati kedatangannya ke musala tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asep menyebut, saat datang ke musala, MA mengendarai sepeda motor dengan gerak gerik yang mencurigakan. Selanjutnya, kata Asep, saksi melihat MA membawa dua buah amplifier di motornya, lalu keluar dan pergi meninggalkan musala setelah sempat mengambil air wudhu.

"Setelah dilihat ke dalam musala, saksi melihat amplifier yang ada dalam musala sudah hilang," ujarnya.

Menyadari amplifier musala hilang, pengelola musala pun mencari MA, namun tidak menemukan yang bersangkutan. Akan tetapi, saat mereka berbalik arah untuk kembali ke musala ternyata berpapasan dengan MA.
Asep mengatakan petugas tersebut menanyakan kepadanya terkait amplifier yang diduga dicuri, namun MA melarikan diri.

"Ketika didapati masyarakat, terjadi pengeroyokan dan pembakaran tersebut," ujar Asep.

Pembakaran ini ramai dibahas media sosial. MA disebut-sebut sebagai korban salah sasaran. Sebab, ternyata amplifier itu masih ada di musala.

Asep membantah dugaan tersebut. "Kata siapa? Itu mana saksi yang mengatakan amplinya masih ada?".
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER