Novel Baswedan Diminta 'Puasa Bicara' Selama Dua Minggu

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Agu 2017 08:33 WIB
Novel Baswedan diminta untuk tidak melakukan wawancara selama dua minggu untuk pemulihan kondisi matanya yang tersiram air keras.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, harus kembali beristirahat selama dua minggu ke depan dikarenakan tekanan matanya meningkat.

"Setelah kemarin bertemu dokter, ternyata tekanan mata saya meningkat, sehingga saya diminta tidak ada aktivitas wawancara setidaknya hingga dua minggu ke depan," kata Novel di Singapura saat dihubungi dari Jakarta, pada Jumat (4/8) malam, seperti yang dilansir dari Antara.


Dalam beberapa pekan terakhir, Novel memang kembali melayani sejumlah permintaan wawancara dengan berbagai media dari tempat tinggal sementaranya di Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novel mengatakan, menurut dokter yang merawatnya, diperkirakan kalau kondisi matanya akan normal setelah dua minggu beristirahat.


Tekanan mata yang normal seharusnya berada di bawah angka 20, namun saat ini tekanan mata kiri Novel masih tinggi, yaitu sekitar 26 sampai 27.

“Selama dua minggu beristirahat, dokter menyarankan saya untuk puasa berbicara, karena ketika wawancara emosi akan naik dan berpengaruh dengan kesehatan mata saya,” ujar Novel.

Kondisi kesehatan fisik Novel, terutama di bagian wajah, memburuk setelah dirinya disiram air keras oleh dua orang pengendara motor usai menunaikan salat Subuh di masjid dekat rumahnya pada 11 April 2017.

Semenjak kejadian itu, Novel menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC).


Sudah lebih dari 100 hari semenjak peristiwa penyerangan terjadi, pelaku belum ditemukan, meski pihak kepolisian sudah memeriksa banyak saksi dan menyebar sketsa terduga pelaku.

Sketsa yang disebar menunjukkan pelaku adalah pria dengan ciri-ciri berkulit agat gelap, rambut keriting, tinggi sekitar 167-170 cm, dan berbadan ramping.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER