Akun Twitter dan Facebook Johannes Marliem Masih 'Hidup'

Agustiyanti | CNN Indonesia
Jumat, 11 Agu 2017 23:40 WIB
Beberapa jam setelah dikabarkan Tewas, akun Twitter dan Facebook milik Johannes Marliem mengeluarkan unggahan yang sama.
Akun Twitter dan Facebook Johannes Marliem masih aktif beberapa jam setelah pria tersebut dikabarkan tewas. (Screenshoot via Facebook/@Johannes Marliem)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saksi kunci korupsi e-KTP, Johannes Marliem disebut telah tewas di Los Angles pada Jumat (11/8) dini hari waktu setempat. Namun, akun Twitter dan Facebook-nya justru masih menelurkan kicauan dan unggahan pada Jumat (11/8) malam.

Kematian Johannes telah dibenarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui juru bicaranya, namun belum menjelaskan lebih rinci penyebab kematiannya.

Akun twitter Johannes menelurkan kicauan pada Kamis (11/8) pukul 18.45. "The trees are on the move!" tulis pemilik akun Tweeter dengan nama @johannesmarliem seraya menyebarkan artikel dari nature.com.
[Gambas:Instagram]
Selang beberapa jam kemudian, akun Facebook-nya juga mengunggah hal yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut pun menimbulkan berbagai respon dari para netizen. Sebagian terkejut atas munculnya 'kicauan' tersebut.

"Kok bs tweeteran... ini setan nya ya.. hehehhe," tulis pemilik akun witter Rapindo Hutagalung.

Sementara itu, sebagian netizen menduga kicauan tersebut, merupakan kicauan yang dilakukan secara otomatis menggunakan sistem atau autotweet.

"Kalian yang bilang honta hantu honta hantu, ga pernah tau kalo di Twitter bisa pasang bot apa gimana?," tulis pemilik akun Natasha.

Adapun sebagian lainnya menduga, ada pihak yang membajak akun twitter milik saksi kunci korupsi E-KTP tersebut.
Johannes cukup aktif menggunakan kedua media sosialnya itu. Dia secara berkala menelurkan kicauan maupun unggahan pada kedua media sosialnya tersebut.

Selain itu, Johannes juga aktif menulis dalam laman blog pribadinya. Artikel terakhir yang dimuat Johannes dipublikasikan pada 8 Agustus lalu, terkait korea dan revolusinya dalam teknologi robot.

Johannes Marlim adalah pemasok alat pengenal sidik jari atau automated fingerprint identification system (AFIS) ke konsorsium penggarap proyek e-KTP.

Dari tangan Johannes yang juga Direktur Biomort Lone LLC, penyidik KPK banyak mendapatkan bukti rekaman serta aliran uang e-KTP ke DPR dan pejabat Kemendagri, dari awal proyek itu.

(agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER