Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi telah memeriksa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan di Singapura. Dalam pemeriksaan itu Novel disebut tidak mengatakan apapun saat ditanya soal sosok jenderal yang sebelumnya dia sebut terlibat dalam kasus penyiraman air keras.
Novel menyebut soal keterlibatan jenderal ketika diwawancara Time pada 10 Juni 2017. Kepada Time Novel menduga ada jenderal yang terlibat. Dirinya semakin meyakini keterlibatan jenderal lantaran 2 bulan penyelidikan kasusnya tak memperlihatkan perkembangan berarti.
"Yang bersangkutan (Novel) akan menyampaikan kalau tersangka sudah tertangkap," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di Cengkareng, Banten, Senin (15/8).
Pemeriksaan terhadap Novel terkait kasus penyiraman air keras ke wajahnya berlangsung kemarin (14/4) di Singapura. Pemeriksaan dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. Polisi mengajukan 20 pertanyaan kepada Novel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Argo mengatakan keterangan Novel Baswedan belum membantu kepolisian mengungkap keterlibatan jenderal dalam kasus teror air keras.
"Untuk sementara belum. Kami belum dapatkan berkaitan dengan apa yang dia sampaikan di media," ujarnya.
Polisi belum berhasil menetapkan tersangka dalam kasus penyiraman air keras ke Novel Baswedan. Namun kepolisian telah mengganti penyidik kasus Novel.
Setidaknya ada dua penyidik baru yang masuk dan juga ikut ke Singapura saat memeriksa Novel Baswedan. Menurut Argo pergantian penyidik ini sah-sah saja.
"Seperti yang saya sampaikan, penyidik digonta-ganti kapan saja boleh saja," kata Argo.
(wis/wis)