Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menginginkan adanya polisi wanita (polwan) bisa menjabat sebagai Kapolda saat dirinya menjabat sebagai Kapolri.
Hal tersebut disampaikan Tito dihadapan para polwan dalam acara jalan sehat hari ulang tahun (HUT) Polwan ke 69 di Polda Metro Jaya, Minggu (21/8).
"Yang belum terwujud sampai hari ini, mungkin ada pak ASDM juga, nanti kami akan mencari polwan yang bagus, yang tepat untuk menjadi Kapolda," kata Tito.
Tito berharap nanti Kapolda perempuan tersebut bukan hanya Kapolda tipe B atau berpangkat Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen), tetapi harus Kapolda bintang dua atau berpangkat Inspektur Jenderal Polisi (Irjen).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tipe B sudah pernah, di Banten pernah. (Sekarang) harus yang agak keras dikit
gitu, polwan bintang dua," ujarnya.
Tito berpendapat polwan lebih kuat terhadap godaan untuk melakukan korupsi. Selain itu, juga dianggap lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan terhadap keinginan publik.
"Juga lebih
care kepada anggotanya dibanding bapak-bapak, laki-laki yang mungkin kadang-kadang enggak peduli," ucap Tito.
Berpangkat BrigjenSaat ini, kata Tito sudah ada empat polwan yang berpangkat Brigjen. Tito menilai masih ada potensi-potensi yang bisa digali dari para polwan.
"Kami berharap di masa jabatan saya ada polwan yang menjadi Kapolda bintang dua. Nanti kami tes, kalau tesnya bagus ditambah semoga ternyata membuat perubahan, kenapa tidak," katanya.
Tito berharap agar di wilayah, jabatan Polwan lebih diperhatikan. Ia berharap polwan juga diberikan posisi yang tidak kalah dengan polisi.
"Saya minta untuk kepala-kepala wilayah, nantinya supaya Polwan diberikan posisi yang tidak boleh kalah dan beda dengan laki-laki, terutama di jabatan yang rentan korupsi itu diupayakan lebih banyak Polwannya," ujar Tito.
Harapan Tito ini tidak lepas dari keprihatinannya saat melakukan kunjungan kerja ke berbagai wilayah di Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, Tito melihat banyak polwan memiliki posisi yang rendah, bahkan banyak polwan yang hanya bertugas untuk mengurus makanan dan minuman saja.
"Saya yang kadang-kadang prihatin kalau kami kunjungan kerja ke daerah, banyak Polwan yang
ngurusin makanan dan
ngantar minunan saja," ucapnya.
(asa)