DPR Gelar Karpet Merah untuk Sekjen Partai Komunis Vietnam

CNN Indonesia
Selasa, 22 Agu 2017 13:56 WIB
Kompleks Parlemen RI membentangkan karpet merah demi menyambut Sekjen Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong hari ini.
Karpet merah terbentang menyambut kedatangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong yang diagendakan akan bertemu pimpinan MPR, DPR dan DPD, 22 Agustus 2017. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kompleks Parlemen berbenah menyambut kedatangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong yang diagendakan bertemu pimpinan MPR, DPR dan DPD hari ini, Selasa (22/8).

Karpet merah terbentang di pintu masuk Gedung Nusantara III DPR menuju lift gedung yang ditempati pimpinan parlemen. Biasanya karpet ini disiapkan ketika ada tamu negara yang bertandang ke parlemen.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan penyambutan penghormatan bagi Phu Trong karena posisinya sebagai Sekjen Partai Komunis yang merupakan jabatan tinggi di Vietnam. Atas dasar itu, karpet merah digelar sebagai bagian protokoler dalam hubungan antarnegara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namanya dalam diplomasi kita, bagian dari domain teknis penerimaan tamu. Tidak ada hubungannya dengan ideologi. Ideologi itu urusan mereka," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

Fahri menegaskan, Indonesia sebagai bangsa telah menolak ideologi komunisme yang dianut Vietnam. Namun, sebagai negara yang berdaulat, Vietnam tidak bisa dilarang untuk menganut paham tertentu.

Atas dasar itu, lanjut Fahri, kedatangan Phu Trong tidak bisa ditolak begitu saja meski berbeda ideologi.

"Negaranya berdaulat, ya harus kita terima," kata Fahri.

Rencananya, Phu Trong menggelar pertemuan dengan pimpinan MPR sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah itu bakal dilanjutkan pertemuan dengan Ketua DPR, Setya Novanto, sekitar pukul 15.40 WIB. Dan, terakhir bertemu dengan Ketua DPD Oesman Sapta Odang pada pukul 16.00 WIB.

Selain ke parlemen, Phu Trong pun akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo. Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan pertemuan itu sebagai hal biasa dalam hubungan diplomasi sehingga tak perlu dipermasalahkan.

Sementara itu, di media sosial, rencana kunjungan dan pertemuan Phu Trong di Indonesia ini mengundang banyak komentar. Hal paling terlihat karena Phu Trong membawa nama Partai Komunis.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER