Jakarta, CNN Indonesia -- Petugas Badan Narkotik Nasional (BNN) menembak mati warga negara Malaysia berinisial LUH alias Ape dan CHK alias Ahoe, pelaku penyelundup narkotik jenis sabu sebanyak 57,54 kilogram di Kalimantan Barat.
Keduanya menyelundupkan sabu ke Indonesia melalui daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, Jagoi, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Selain itu, BNN juga menangkap sepuluh pelaku lainnya yang merupakan warga Indonesia yang terlibat dalam jaringan ini. Mereka adalah MY, DZ, R, AL, TF, MU, Zul, TM, SY dan MD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melakukan penindakan tegas dan terukur," kata Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso di gedung BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Rabu (23/8).
Pengungkapan kasus ini hasil kerja sama BNN, Dirjen Bea dan Cukai dan Polda Kalimantan.
Buwas, sapaan Budi Waseso mengatakan, jaringan Malaysia ini diduga memiliki hubungan dengan jaringan Taiwan kasus sabu satu ton yang ditangkap di Anyer, Banten beberapa waktu lalu.
"Dari hasil penyelidikan kami memang jaringan ini ada kaitannya dengan sabu satu ton," ujarnya.
Terungkapnya jaringan Malaysia berawal dari laporan masyarakat tentang masuknya sabu dari Malaysia yang melintasi pos batas Jagoi Babang, Kalimantan Barat.
Berdasarkan laporan itu, BNN kemudian menangkap seorang kurir bernama R (24), di Dusun Belatij, Bengkayang, saat melakukan perjalanan menuju Pontianak.
"Dari tangan kurir ini kami menyita sabu seberat 17,54 kilogram," ujarnya.
Selain menangkap R, petugas juga menangkap pelaku lain di Perum Taman Kencana, Bengkayang. Pelaku yang ditangkap ini adalah AL (19) yang bertugas sebagai kurir, MY pengendali kurir, DZ (penjaga gudang). Awalnya, dua warga Malaysia juga ditangkap di Kalimantan yakni LUH dan CHK.
Buwas mengatakan, saat diinterogasi, CHK berusaha menyuap dengan uang sebanyak Rp10 miliar. "Tapi anak buah saya menolak," ujar Buwas.
kata Buwas, CHK dan LUH kemudian dibawa petugas untuk melakukan pengembangan, tapi keduanya menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri.
Petugas kemudian menembak keduanya, dan tewas saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.