Curahan Hati Istri Novel Baswedan

CNN Indonesia
Senin, 28 Agu 2017 09:24 WIB
Istri dari penyidik senior KPK Novel Baswedan mencurahkan hati tentang teror hingga intimidasi yang dialami suaminya selama berjuang memberantas korupsi.
Istri dari penyidik senior KPK Novel Baswedan mencurahkan hati tentang teror hingga intimidasi yang dialami suaminya dalam perjuangan memberantas korupsi. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan satu atau dua kali Rina Emilda dihadapkan dengan kondisi tak menyenangkan sebagai istri seorang penegak hukum. Pasangan dari penyidik senior KPK Novel Baswedan itu membutuhkan mental sekuat baja karena bertaruh dengan keselamatan bahkan nyawa.

Teror penyiraman air keras kepada Novel pada April 2017 lalu hanya menambah riwayat panjang dari teror yang pernah diterima suaminya. Saat ditemui CNNIndonesia.com di rumahnya, Rabu (23/8), Rina merinci berbagai teror yang pernah dialami Novel antara lain intimidasi, tabrak lari, hingga dugaan kriminalisasi.

Masih segar dalam ingatan. Saat dua tahun lalu, Rina membuat petisi daring via situs change.org untuk membebaskan suaminya yang ditangkap polisi, atas dugaan penganiayaan terhadap pencuri sarang burung walet asal Bengkulu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suami saya ditangkap pada tengah malam. Tepatnya sekitar jam 12 tengah malam. Anak-anak sudah tidur saat itu dan tidak tahu proses penangkapan," tulis Rina dalam petisinya kala itu.

Bermodal dukungan dari 20 ribu orang, serta jaminan dari seluruh pimpinan KPK saat itu, penahanan atas Novel akhirnya ditangguhkan setelah hampir 2 x 24 jam.

Selang tujuh bulan dari kejadian pertama, petisi serupa kemudian ia ajukan saat Novel kembali diperiksa polisi untuk kasus yang sama.

"Saya kecewa. Karena suami saya yang seorang penyidik kasus korupsi terus-menerus dikejar-kejar dengan perkara lama yang seharusnya sudah selesai," ujar dia saat itu.

Kini, saat Novel harus menjalani pengobatan di negeri tetangga Singapura akibat kerusakan pada kedua matanya yang disiram air keras, beban yang harus Rina tanggung pun tak jauh beda.

Sosok Kuat di Balik Seorang Novel BaswedanDukungan aktivis antikorupsi atas penuntasan kasus teror terhadap Novel Baswedan. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Sebagai istri, sudah jadi kewajiban Rina untuk mendampingi Novel. Namun sebagai ibu, ia tidak mungkin meninggalkan lima anaknya di Jakarta tanpa pendampingan.

Beruntung, para buah hati Rina dan Novel itu pun sudah punya pemahaman bahwa atas risiko yang mesti dihadapi sang ayah akibat pengabdiannya.

"Anak-anak sangat dekat dengan Abi [ayah] mereka. Biasanya setelah [salat] Subuh, anak-anak selalu diajarkan tentang keimanan. Diberi pengertian bahwa pekerjaan ini adalah perjuangan. Memperjuangkan yang benar. Semuanya, Allah sudah tetapkan takdirnya. Kalaupun terjadi apa-apa, maka anak-anak sudah paham," kata Rina di kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Di antara lima anaknya, hanya yang bontot yakni Umar (delapan bulan), ikut Rina bolak-balik Jakarta-Singapura untuk mendampingi sang ayah.

Sepekan ini di Jakarta, sepekan kemudian sudah di Singapura. Rina dan Umar menjadi perantara rindu antara Novel dengan empat orang putrinya yang harus bersekolah.

Ada kalanya rasa lelah tergambar jelas di wajah Rina. Jauh di lubuk hatinya, perempuan asal Sidoarjo, Jawa Timur ini ingin perkara yang menimpa suaminya cepat selesai.

Ia berharap Novel dapat sembuh sepenuhnya dan kembali beraktifitas. Di sisi lain, Rina pun berharap, polisi segera menangkap pelaku penyiraman, dan mengungkap dalang dibalik teror tersebut.

Saat ditanya apa yang menguatkan Rina, ia menjawab semangat juang dan sikap positif Novel.

"Kalau dipikir-pikir, seminggu seperti ini juga pasti berat. Tapi, buktinya kami bisa tahan selama empat bulan. Karena Pak Novel selalu bilang, apapun yang terjadi, asal dilalui dengan Bismillah, pasti tidak sesulit yang dibayangkan. Apalagi Pak Novel enggak pernah mengeluh, enggak pernah bilang sakit. Saya jadi makin dikuatkan," kata Rina.

Sosok Kuat di Balik Seorang Novel BaswedanAkibat teror penyiraman air keras, Novel Baswedan menjalani perawatan mata di Singapura. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Dukungan Penuh Keluarga

"Ah, cintanya (Novel) pada kepolisian dan penegak hukum tinggi sekali. Ia bekerja keras siang dan malam untuk memperbaiki institusi yang dicintainya itu dari luar."

Meski telah menjadi bagian dari KPK, Rina mengatakan kecintaan suaminya pada kepolisian tak sedikitpun luntur. Di satu sisi, sambung Rina, Novel begitu bersemangat saat berhubungan dengan pemberantasan korupsi.

"Cita-citanya itu bisa berbuat sesuatu untuk orang banyak, dan menurutnya, menjadi penyidik KPK, adalah salah satu cara untuk menjaga penegakan hukum di negara ini," kata Rina.

Adapun tentang taruhan keselamatan bahkan nyawa sebagai penegak hukum, Rina mengutip Novel, menyatakan itu adalah takdir yang sudah ditulis Tuhan.

"Tidak akan ada yang bisa mengubah prinsipnya. Maka, apapun yang ia perbuat, selama itu benar, saya sebagai istri ataupun keluarga hanya akan men-support penuh. Mendoakan agar ia selalu diberikan perlindungan," tutur Rina dengan nada suara yang terdengar getir.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER