KPK Sita Dokumen dan CCTV Kasus Suap Rp20 Miliar Dirjen Hubla

CNN Indonesia
Jumat, 25 Agu 2017 19:48 WIB
KPK menggeledah empat lokasi berbeda terkait kasus dugaan suap kepada Dirjen Hubla, Antonius Tonny Budiono. Dari situ, KPK melakukan penyitaan.
KPK menggeledah empat lokasi berbeda terkait kasus dugaan suap kepada Dirjen Hubla, Antonius Tonny Budiono. Dari situ, KPK melakukan penyitaan. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung melakukan serangkaian penggeledahan di empat lokasi terkait kasus dugaan suap terhadap Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono.

Penggeledahan tersebut dilakukan untuk mengusut suap sebesar Rp20 miliar dalam perizinan dan proyek pengadaan di Kemenhub tahun 2016-2017.

"Dua tim satgas penyidik KPK menggeledah empat lokasi sejak malam hingga siang ini," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jumat (25/8).
Febri menyebut, empat lokasi yang didatangi tim penyidik KPK di antaranya ruang kerja Dirjen Hubla di Gedung Karsa Kemenhub, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, kediaman Tonny di Mess Perwira Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Bahtera Suaka, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Tim penyidik juga bergerak ke apartemen, yang ditempati Komisaris PT Adhiguna Keruktama, Adiputra Kurniawan di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat.
Terakhir, penggeledahan dilakukan di Kantor PT Adhiguna Keruktama di daerah Sunter, Jakarta Utara. Kegiatan penggeledahan itu sudah selesai dilakukan.

"Dari lokasi penyidik menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik (CCTV)," tutur Febri.

Dalam kasus ini, KPK baru menetapkan Tonny dan Adiputra sebagai tersangka suap.

Dirjen Hubla Kemenhub Antonius Tonny Budiono diduga menerima sejumlah uang suap dari Adiputra Kurniawan selaku Komisaris PT Adhiguna Keruktama. Uang itu diberikan agar PT Adhiguna mengerjakan pengerukan pasir di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
Suap diberikan dari Adiputra kepada Tonny dalam bentuk rekening bank yang sudah terisi saldo dengan nama orang lain. Tonny memiliki rekening Bank Mandiri yang saldonya masih tersisa Rp1,174 miliar, dan sudah disita KPK.

Selain itu, Tonny juga menimbun uang dalam pecahan rupiah dan enam mata uang asing dengan total seluruhnya mencapai Rp18,9 miliar di rumahnya. Uang-uang tersebut ditaruh di dalam 33 tas ransel.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER