Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP, yang ditaksir merugikan negara hingga Rp2,3 triliun.
Politikus PDIP itu tiba di Gedung KPK, Jakarta, sekitar pukul 13.00 WIB. Ganjar tak banya bicara terkait pemeriksaannya sebagai saksi untuk tersangka Ketua DPR Setya Novanto, Selasa (5/9).
"Tergantung pertanyaannya nanti (saat diperiksa penyidik KPK)," kata Ganjar usai mengambil kartu tanda pengenal saksi berwarna merah.
Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu mengatakan bakal memberikan keterangan usai diperiksa. Ganjar pun meminta awak media untuk menunggunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti ya, tunggu saja di sini," ujarnya.
Ganjar sudah beberapa kali diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp2,3 triliun ini. Ganjar juga sudah dihadirkan di persidangan terdakwa Irman dan Sugiharto.
Saat menjadi saksi di sidang Irman dan Sugiharto, Ganjar mengaku sempat diminta oleh Setnov agar tak galak-galak mengkritisi proyek e-KTP senilai Rp5,9 triliun. Saat itu proyek e-KTP masih dibahas di Komisi II.
Ganjar dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto disebut menerima uang dari proyek e-KTP sebesar US$520 ribu. Jaksa penuntut umum KPK dalam surat tuntutan Irman dan Sugiharto meyakini uang tersebut diterima Ganjar.
Ganjar telah membantah menerima uang hasil korupsi proyek pengadaan e-KTP yang merugikan negara hingga Rp2,3 triliun. Dia mengakui memang sempat beberapa kali ditawarkan uang terkait proyek tersebut.
Selain memanggil Ganjar, penyidik KPK juga menjadwalkan pemeriksaan untuk politikus PDIP lainnya, yakni Arif Wibowo. Anggota DPR dari Fraksi PDIP itu juga bakal diperiksa sebagai saksi untuk Setnov.
Tak hanya dua politikus yang masuk jadwal pemeriksaan untuk Ketua Umum Partai Golkar itu. Penyidik KPK, kata Febri, turut menjadwalkan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak swasta.
Mereka di antaranya bekas Bos Gunung Agung Made Oka Masagung, istri politikus Golkar Chairuman Harahap Ratna Sari Lubis, Steven Tirtawidjaja, Santoso Kartono dan Karna Brata Lesmana.