Jakarta, CNN Indonesia -- Front Pembela Islam akan menggelar aksi mengecam tragedi kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar yang menimpa etnis Rohingya siang ini. Dalam aksi itu, FPI melalui organisai sayapnya, Laskar Pembela Islam (LPI), akan membuka pendaftaran relawan untuk pergi ke Myanmar.
"Iya nanti kita juga ada pendaftarannya di lapangan," kata Panglima Besar LPI Maman Suryadi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (6/9).
Aksi rencananya akan dimulai pukul 13.00 WIB di seberang gedung Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta Pusat. Sejak marak aksi pengecaman, Petugas keamanan memang melarang massa mendekat ke gedung Kedubes.
Maman mengatakan, FPI saat ini sedang berkoordinasi untuk menyiapkan aksi dan pendaftaran relawan. Ia mengatakan sejumlah anggota FPI akan hadir dalam aksi tersebut.
Dihubungi terpisah, Juru Biara FPI Slamet Maarif menjelaskan hal serupa. Ia juga akan turun saat aksi berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayang langsung ke Bunderan HI. (Aksi nanti) Jalan dari Bunderan HI ke Kedubes Myanmar," kata Slamet.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah peserta sudah hadir di sekitar Bundaran HI yang berjarak sekitar 300 meter. Mayoritas dari mereka mengenakan pakaian berwarna putih.
Sebelumnya, Slamet mengatakan FPI membuka pendaftaran di sejumlah wilayah. Di Sumatera Utara, kata Slamet, ada sekitar 1.200 pendaftar, Pasuruan, Jawa Timur 600 orang, dan Jakarta 287 orang.
FPI menentapkan empat syarat untuk pendaftaran relawan yakni mendapat izin orang tua, berusia di atas 20 tahun, memiliki kemampuan bela diri, dan terakhir menyatakan siap kemungkinan terburuk, meninggal di wilayah Rakhine, Myanmar.
Slamet mengatakan, pendaftaran gelombang pertama akan ditutup pada Rabu (6/9). Setalah ditutup, FPI akan memberangkatkan relawan gelombang pertama.
(sur)