Penerbangan ke Bali Dihentikan Jika Ada Abu Vulkanis

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Sep 2017 15:45 WIB
Kementerian Perhubungan menyatakan seluruh penerbangan ke Bali akan berhenti jika ada abu vulkanis, meski cuaca cerah.
Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso memberikan keterangan kepada media saat konfrensi pers terkait info terbaru dari aktivitas Gunung Agung di Bali, Jakarta (23/9).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan menyatakan belum menyetop penerbangan ke Pulau Bali meski status Gunung Agung sudah ditingkatkan menjadi Awas atau level tertinggi.  

"Sampai saat ini pukul 14.00 WIB, berdasarkan keterangan di lapangan, tidak satupun ditemukan adanya Vulcanic Ash (Abu Vulkanis), karena itu yang membahayakan penerbangan," kata Dirjen Kemenhub Agus Santoso dalam konfrensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (23/9).

"Saat ini, yang terjadi masih tremor dan kegempaan, masih taraf kegempaan. Sekali lagi belum terpantau abu vulkanik."

Agus menegaskan, selama belum ada abu vulkanis maka penerbangan masih dalam status normal, termasuk untuk wisata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pulau Bali sendiri merupakan tujuan wisata terpopuler di Indonesia dengan 4,92 juta turis mancanegara datang ke sana pada 2016.

Bali juga sering menjadi opsi utama ketika diadakan acara-acara level internasional, seperti pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia pada 2018 nanti.

Agus menyebut pihaknya akan bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PWMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Pengawasan Abu Vulkanis di Darwin Australia untuk mendeteksi arah dan sebaran abu.

Jika terdeteksi, menurut Agus, maka semua penerbangan harus menghindari adanya abu vulkanis itu.

"Kalau sudah menebar di udara, kami akan menyetop penerbangan. Kalau abu vulkanis muncul, walaupun masih terlihat cerah tetap akan dihentikan," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER