Wiranto: Tak Perlu Malu, Marah atau Kesal Nonton Film Sejarah

CNN Indonesia
Minggu, 24 Sep 2017 19:00 WIB
Menkopolhukan Wiranto menganggap wajar pemutaran kembali film G30/PKI, tujuannya agar generasi muda mengenal sejarah bangsa.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menganggap wajar pemutaran kembali film G30S/PKI. (Foto: CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemutaran kembali film G30S/PKI menuai beragam reaksi. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto memandang pemutaran kembali film tersebut sebagai sebuah hal yang wajar.

"Pemutaran kembali film G30S/PKI dan ajakan nonton bareng saya kira sebagai hal wajar, karena itu peristiwa kelam bangsa Indonesia. Selain G30S/PKI, masih banyak peristiwa lain seperti DI, TII, Malari, dan lainnya sebagai rangkaian fakta sejarah bangsa," kata Wiranto di Jakarta, Minggu (24/9).

Lebih lanjut, ia menegaskan fakta tersebut merupakan bagian dari perjalanan yang bisa menjadi referensi bagi bangsa Indonesia.
Alih-alih memperdebatkan sejarah yang sudah berlalu, ia berharap semua pihak bisa mengambil manfaat dan belajar dari kejadian G30S/PKI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemutaran kembali film G30S/PKI bisa diambil manfaat dan membuang hal-hal buruk untuk menjawab tantangan ke depan yang tidak mudah," pungkasnya.

Wiranto juga menegaskan bahwa pemutaran kembali film kontroversial tersebut merupakan bagian dari anjuran presiden yang seharusnya tidak ditanggapi secara berlebihan. Ia menilai, pemutaran kembali film tersebut seharusnya tak lantas membuat masyarakat malu, marah, atau benci terhadap sejarah masa lalu.
"Menonton sebaiknya tak ditanggapi berlebihan karena ini anjuran pemerintah bagi generasi milenial agar memahami sejarah. Pemerintah ingin generasi mudah paham sejarah masa lalu," ucapnya.

Terkait rencana pemerintah untuk memproduksi ulang film G30S/PKI, Wiranto mengatakan hal itu sejalan perubahan perilaku masyarakat, termasuk teknologi yang membantu mengubah penyajiannya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER