Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jaya masih mencari penyebar pesan berantai atau broadcast message terkait pengepungan di Gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Minggu (17/9) malam. Pengepungan itu berakhir ricuh.
Pesan berantai itu berisi ajakan kepada masyarakat untuk datang ke LBH Jakarta karena acara yang diadakan di sana diduga bernuansa PKI. Dalam pesan tersebut, anggota Presidium 313 Rahmat Himran menjadi orang yang dapat dihubungi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penyelidikan itu berkaitan dengan kebenaran dari pemilik nomor tersebut.
"Kami masih cek apakah benar dia (Rahmat) atau bukan orangnya, kami masih mencari klarifikasi," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Argo mengatakan, penelusuran itu juga untuk mengetahui apakah Rahmat sebagai pembuat pesan atau hanya sebagai penyebar saja.
"Dia (Rahmat) menerima broadcast itu atau tidak, apa dia yang membuat pesan itu. Kami kan perlu lihat juga apakah dari orang juga," ucapnya.
Sejauh ini, Argo mengklaim jika pihaknya telah menghubungi nomor kontak yang tertera di broadcast tersebut. Namun kontak itu sudah tidak aktif.
Karena itu, Argo mengatakan, polisi masih menyelidiki keberadaan Rahmat hingga saat ini. "Makanya kami selidiki keberadaannya di mana, apa benar yang dilakukan," tuturnya.
Sementara itu polisi juga masih menelusuri keterlibatan Kivlan Zen dalam pengerahan massa dan pengepungan tersebut.
Beberapa hari lalu, Rahmat mengaku mengajak massa dengan menyebar undangan agar mendatangi Gedung LBH Jakarta. Hal itu diakuinya saat berada dalam acara Prime News CNN Indonesia TV, Senin malam. Rahmat juga mengaku berkonsolidasi lebih dulu dengan Kivlan terkait pengepungan gedung LBH itu.
"Senior organisasi, Bang Kivlan Zen, datang ke gedung sekretariat kami, dan itu benar adanya kami konsolidasi," ucap Rahmat.