Jakarta, CNN Indonesia -- Budayawan Goenawan Mohamad menyebut, politikus PAN Amien Rais hanya melanjutkan kebencian yang seharusnya sudah tidak ada terhadap orang-orang yang dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Goenawan mengutarakan hal tersebut usai Ceramah Umum bertajuk "Memahami Pertarungan Politik Kebudayaan Seputar '65", di Teater Utan Kayu, Jakarta, Kamis (28/9) malam.
"Itu bukan saja konyol, tetapi juga meneruskan kebencian yang seharusnya tidak ada," cetus Goenawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Goenawan itu juga berlaku untuk sastrawan Taufiq Ismail yang turut mengipasi isu kebangkitan PKI belakangan ini. "Kalau Taufiq, dari dulu memang enggak berubah. Kayak begitu," ucap Goenawan.
Goenawan, yang juga pendiri
Majalah Tempo, memberi pesan kepada Amien Rais dan Taufiq Ismail agar berhenti meniupkan isu kebangkitan PKI. Menurutnya, isu itu tidak logis karena sejauh ini tidak ada bukti yang ditemukan.
Jika diteruskan, akan ada dampak buruk di masyarakat. "Itu bisa dianggap dusta, paranoia, dan menimbulkan permusuhan yang tidak penting," kata Goenawan.
Dia mengingatkan kepada kedua tokoh itu untuk lebih peka terhadap permasalahan yang ada di depan mata. Yakni, korupsi yang merajalela.
Tidak ketinggalan, Goenawan pun mengkritik tingkah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait pemutaran kembali film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.
Goenawan tidak mempermasalahkan ketika Gatot berencana menggelar nonton bareng film tersebut di markas militer, seperti Koramil dan Kodim. Namun, kesalahan Gatot adalah karena menganjurkan masyarakat untuk ikut menonton film tersebut.
"Kalau mau putar, putar saja di Koramil. Orang mau datang, silakan, boleh, tapi jangan dianjurkan," kritiknya. "Jadi, Panglima ini agak berlebihan," pungkasnya.