Bali, CNN Indonesia -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyatakan adanya rekahan di kawah Gunung Agung. Hal itu merupakan indikasi semakin tingginya aktivitas dari Gunung Agung yang mengarah pada terjadinya letusan.
Namun, Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil mengatakan rekahan dan kepulan asap juga bisa mengindikasikan Gunung Agung sedang berusaha mengeluarkan energi magmatik yang ada di dalamnya. Rekahan, kata Devy, tak selalu mengarah pada terjadinya letusan.
"Kami harapannya celah (rekahan) ini buang gas energi magmatisnya," kata Devy kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (29/9).
Devy menuturkan, gas yang keluar lewat rekahan dalam bentuk kepulan asap itu dapat mengurangi tekanan di dalam 'perut' Gunung Agung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, lanjutnya, gempa yang terjadi di sekitar Gunung Agung juga bisa dianggap sebagai aktivitas Gunung Agung untuk mengurangi energi.
Tapi, menurut Devy, sampai saat ini kepulan asap dan gempa yang terjadi belum mengindikasikan sebagai bentuk pelepasan energi, karena gempa yang terjadi di Gunung Agung sampai saat ini masih intens dan kuat.
"Kalau saat ini memang mengarahnya ke arah letusan, tapi energinya belum bisa kami pastikan, apakah energi cukup sampai ke atas atau enggak," tutur Devy.
Aktivitas vulkanik Gunung Agung saat ini, menurut Devy lebih mengarah pada peningkatan energi magmatik dalam tubuh gunung yang sedang berusaha mencapai permukaan.
"Buktinya ada rekahan, ada area panas, sebelumnya enggak ada. Kemarin-kemarin enggak ada, setelah gempa intens muncul area panas, gempa-gempa indikasi magma yang mengarah ke Gunung Agung," tutur Devy.
[Gambas:Video CNN]Pantauan
CNNIndonesia.com dari Amed, Karangasem pada Jumat (29/9) pukul 23.14 WITA Gunung Agung masih terus mengeluarkan asap.
Data hasil pemantauan PVMBG dari pukul 12.00-18.00 WITA terjadi 45 gempa vulkanik dangkal, 166 gempa vulkanik dalam, serta tiga kali gempa tektonik.
Selain itu asap dari kawah Gunung Agung juga masih terus terlihat dengan intensitas tipis hingga sedang, dan ketinggiannya mencapai 50-200 meter di atas kawah puncak.
Sebelumnya, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika memastikan adanya rekahan kawah Gunung Agung.
Meski begitu, Gede masih belum bisa memastikan ukuran rekahan yang ada di kawah Gunung Agung tersebut karena PVMBG masih menunggu supply data terbaru dari pemantauan satelit.
Munculnya rekahan tersebut, kata Gede, semakin mengindikasikan Gunung Agung bisa meletus dalam waktu dekat.
"Setelah rekahan, letusan ya pasti," ujar Gede.
(ugo)