Bali, CNN Indonesia -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) memastikan telah muncul rekahan di kawah Gunung Agung Karangasem, Bali.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika.
"Positif sudah ada rekahan," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (29/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Gede masih belum bisa memastikan ukuran rekahan yang ada di kawah Gunung Agung tersebut karena PVMBG masih menunggu supply data terbaru dari pemantauan satelit.
Munculnya rekahan tersebut, kata Gede, semakin mengindikasikan Gunung Agung bisa meletus dalam waktu dekat.
"Setelah rekahan, letusan ya pasti," ujar Gede.
Nantinya jika Gunung Agung meletus, maka lava yang berasal dari dalam gunung akan keluar melalui rekahan yang telah terbuka itu.
Selain itu, semakin intensnya asap yang keluar dari kawah Gunung Agung juga menunjukkan aktivitas vulkanik di dalamnya terus meningkat.
"Asap solfatara, ada sulfur, tapi juga ada uap airnya," ucapnya.
Dari hasil pemantauan PVMBG dari pukul 06.00-12.00 WITA, terjadi 54 gempa vulkanik dangkal, 173 gempa vulkanik, dan 11 gempa tektonik lokal.
Selain itu hasil pemantauan PVMBG di pos pemantauan Gunung Agung, juga terlihat asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang. Ketinggian asap tersebut mencapai 100-200 meter dari kawah Gunung Agung.
(djm/djm)