Jakarta, CNN Indonesia -- MRT Singapura mengalami kelumpuhan akibat terendam banjir. Kelumpuhan ini terjadi di sebagian stasiun di jalur yang menghubungkan wilayah utara-selatan negara itu. Menanggapi hal ini, William Sabandar, Presiden Direktur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyebutkan kalau pihaknya telah memperhitungkan perlindungan terhadap banjir yang akan terjadi di Jakarta.
"Kita sudah buat simulasi banjir untuk Jakarta dan menghitungnya dengan tepat agar kejadian
Singapore tidak terjadi di Jakarta [...] Pompanya harus bisa dipastikan untuk bisa memompa air seberapapun yg masuk ke bawah," tuturnya saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Minggu (8/10).
Simulasi ini disebutkan William sudah memperhitungkan jika terjadi curah hujan di atas rata-rata di Jakarta. Menurutnya hal ini sudah dilakukan sejak tahap perancangan MRT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyiapkan pompa, William juga menyebutkan kalau pihaknya meyiapkan mitigasi agar air tidak masuk ke jalur bawah tanah MRT jika terjadi banjir di permukaan jalan.
"(Untuk) area paling atas, disiapkan penutup pintu masuk keluar kalau terjadi banjir besar. Juga disetiap lapisan bangunan disiapkan sistem drainase dan pompa jika terjadi air masuk kedalam," jelas William lagi.
Penutup pintu dimaksudkan agar air dari permukaan tidak masuk ke dalam stasiun MRT dan membanjiri terowongan. Dijelaskan William, pintu masuk akan ditinggikan satu meter dan ada tambahan perlindungan setinggi 1,5 meter.
Disebutkan juga kalau pintu masuk juga dipasang sensor. Sensor berguna untuk mendeteksi tinggi air untuk meninggikan pintu masuk MRT agar air tak masuk ke stasiun bawah tanah.
"Semuanya dimaksudkan agar operasi kereta MRT tidak terganggu meskipun terjadi hujan dan kemungkinan banjir Jakarta," tandas William.
MRT Singapura merupakan salah satu jalur MRT terbaik di dunia versi
CNN Travel.
MRT ini pun nyaris tak pernah mengalami kelumpuhan. Namun, Sabtu (7/10) malam jalur NSL (North-South Line) di jaringan kereta bawah tanah Singapura lumpuh. Kelumpuhan terjadi lantaran banjir dan percikan api.
Stasiun yang terdampak percikan api sudah bisa kembali beroperasi pada Sabtu malam. Namun, sejumlah stasiun yang terdampak banjir, masih belum beroperasi hingga Minggu (8/10) pagi.
Pembangunan jalur MRT Jakarta sendiri rencananya akan selesai 2018. Jalur ini akan memiliki 13 stasiun dengan tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah.