Polda Papua Petakan Tokoh Penyulut Konflik Pilkada Papua 2018

CNN Indonesia
Rabu, 11 Okt 2017 03:10 WIB
Untuk meminimalisir konflik saat Pilkada Papua 2018 mendatang, Polda Papua telah menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat, agama, dan adat di Papua.
Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar memastikan polisi akan tak memberikan perlakuan khusus kepada kandidat kepala daerah Papua. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Semarang, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah (Polda) Papua memetakan wilayah dan tokoh-tokoh yang berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2018.

Pilkada Papua 2018 akan diselenggarakan pada 27 Juni di tujuh kabupaten atau kota.

Selain pemilihan gubernur, terdapat tujuh kabupaten yang akan menggelar pilkada, yakni Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Membramo Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain wilayah, ada juga pemetaan terhadap tokoh-tokoh tertentu," kata Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar saat memberikan keterangan pers di sela-sela Apel Kasatwil 2017 di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10/10).


Boy enggan menyebut sosok-sosok penyulut konflik yang masuk dalam pantauan polisi, namun dia mengatakan telah mengambil langkah antisipasi dengan mengedepankan komunikasi dan dialog bersama sejumlah tokoh masyarakat, adat, agama, dan partai politik.

Boy meyakini, cara itu dapat meminimalisir mobilisasi massa dalam setiap tahapan pilkada meski pihaknya menegaskan tetap mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang memantik konflik.

"Agar tidak ada yang mengeksploitasi pengerahan massa yang bersifat anarkis," ucap dia.


Netralitas Polisi


Lebih dari itu, Boy memastikan jajarannya akan bersikap netral dalam Pilkada Papua 2018, walaupun salah satu calon gubernur yang bertarung nantinya merupakan mantan anggota Polri.

Kepolisian disebut akan memposisikan semua pasangan calon kepala daerah dalam kedudukan yang sama.

Boy juga memastikan pihaknya tidak akan memperlakukan calon yang berstatus sebagai mantan anggota Polri secara khusus. Menurutnya, semua pasangan calon harus mendapatkan keamanan yang sama.

"Jadi, siapapun mereka, apapun latar belakangnya, dia adalah pasangan calon yang harus diperlakukan sama," ujarnya.
Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw disebut akan maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Papua 2018. Sosok yang kini menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara itu dikabarkan akan diusung oleh Partai Golkar.

Saat dikonfirmasi terkait kabar tersebut, jenderal polisi bintang dua itu mengklaim bahwa sejumlah pihak mengharapkannya maju di Pilkada Papua 2018. 

"Harapan (mencalonkan) sudah banyak," kata Paulus usai dilantik menjadi Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri di Ruang Rapat Utama Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/4).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER