Usai Diserang, Kantor Kemendagri Dijaga Banyak Intel

CNN Indonesia
Kamis, 12 Okt 2017 16:42 WIB
Setidaknya sekitar 20 intel berjaga-jaga di sekitar Kemendagri hari ini. Selain itu, pengamanan oleh aparat berseragam juga tetap dilakukan.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Sumarsono mengatakan, setidaknya sekitar 20 intelijen berjaga-jaga di sekitar Kemendagri hari ini. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dijaga banyak intel usai insiden penyerangan massa Barisan Merah Putih Tolikara, Rabu (11/10).

Kehadiran sejumlah intel di lingkungan Kemendagri diungkapkan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Sumarsono. Menurutnya, usai insiden penyerangan, kantor Kemendagri tidak hanya dijaga polisi berseragam.

"Ini banyak polisi tapi tidak kelihatan. Kita tidak boleh ada kelihatan sekali bahwa kita takut dengan tekanan," kata Sumarsono di kantornya, Kamis (12/10).
Menurutnya, ada sekitar 20 intel yang berjaga-jaga di sekitar Kemendagri. Selain itu, pengamanan aparat berseragam juga tetap dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan ke kantor Kemendagri kemarin terjadi setelah massa Barisan Merah Putih tak mau menemui Sumarsono dan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Soedarmo. Mereka merusak berbagai fasilitas negara hingga bagian belakang kompleks perkantoran Kemendagri.

"Sebenarnya biro umum sudah melakukan langkah-langkah pengamanan. Koordinasi ada polisi, cuma sistem pengamanan dalam masuknya baik, open kepada siapa pun. Hanya bertamu yang meninggalkan KTP," katanya.
Aksi pengrusakan terjadi karena massa meminta Mendagri Tjahjo Kumolo membatalkan putusan Mahkamah Konstitusi ihwal sengketa Pilkada 2017. Dalam putusannya, MK menolak gugatan yang diajukan John Tabo-Barnabas Weya atas sengketa Pilkada Tolikara, 31 Juli lalu.

[Gambas:Video CNN]


Alhasil, kepala daerah terpilih di Tolikara adalah Usman G Wanimbo-Dinus Wanimbo. Pasangan Usman-Dinus meraih 73.205 suara setelah dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) di 18 distrik di Tolikara. Sementara, John Tabo-Barnabas Weya hanya memperoleh 25.260 suara.

Akibat penyerangan, beberapa pot bunga dan kaca di Kemendagri pecah. Ada 10 mobil yang juga ikut rusak karena amukan massa. Sementara, korban luka yang timbul akibat kerusuhan tersebut berjumlah 10 orang.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo merasa terganggu harga diri dan kehormatannya atas insiden penyerangan massa ke kantornya pada Rabu (11/10). Ia meminta penegak hukum mengungkap aktor di balik penyerangan tersebut.
Sejauh ini, puluhan orang yang merusak kantor Kemendagri diketahui berasal dari Barisan Merah Putih Tolikara.

"Kasus perusakan kantor dan luka-lukanya staf Kemendagri bagi saya seperti wajah saya tertampar. Apapun, proses hukum harus ditegakkan dan harus dibongkar siapa aktor yang menggerakkan mereka," ujar Tjahjo dalam keterangan tertulis.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER