Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Azwar Anas tampak semringah usai keluar dari kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di bilangan Menteng, Jakarta.
Azwar menampakkan wajah semringah sejak keluar dari pagar meski awak media belum melontarkan satu pertanyaan pun.
Mimik itu berbeda dengan tokoh lain yang juga menemui Megawati. Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, Bupati Trenggalek Emil Dardak, Bupati Ngawi Budi Sulistyono dan ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi. Mereka tidak menunjukkan wajah gembira layaknya Azwar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu pencalonannya menjadi gubernur atau wakil gubernur untuk Pilgub Jawa Timur 2018 mendatang menjadi terang. Meski begitu, Azwar enggan membeberkan apakah dirinya yang masuk bursa pencalonan.
Dia hanya ingin publik memperoleh pernyataan langsung dari Megawati, selaku ketua umum partainya.
"Tentu kita tunggu keputusan beliau. Saya memang biasanya semringah," katanya seraya tersenyum.
Azwar mengaku ditanya beberapa hal terkait Pilgub Jawa Timur oleh Megawati. Disampaikan Azwar, Megawati memang sedang menjaring masukan dari berbagai pihak termasuk dirinnya.
Dia yakin Megawati dapat menerima dengan bijaksana semua masukan yang didapat dari kader-kadernya di Jawa Timur.
Selain itu, Azwar juga ditanya mengenai perkembangan daerah yang dipimpinnya, yakni Banyuwangi. Azwar menjelaskan dengan jelas bahwa Banyuwangi telah mengalami kemajuan dengan pesat. Sudah mengalami bangak perubahan.
"Dulu tidak ada penerbangan ke Banyuwangi. Sekarang sudah ada enam flight (penerbangan) ke Banyuwangi," kata Azwar yang tidak kunjung melepas wajah semringahnya.
Sementara itu, politisi PDI Perjuangan Eriko Sutarduga mengatakan bahwa Megawati juga meminta masukan dari Azwar perihal bagaimana memajukan Jawa Timur.
Namun, seperti halnya Azwar, Eriko enggan membeberkan apakah Azwar yang dimajukan partainya pada Pilgub Jawa timur mendatang.
"Artinya itu caranya beliau sebagai ketua umum barangkali untuk mengetahui semua hal," ujar Anggota Komisi VI DPR tersebut.
Eriko mengku, semua kader yang menemui Megawati mendapat pertanyaan terkait hal yang sama, sehingga dia tidak bisa menyimpulkan apa maksud dan tujuan sang Ketua Umum.