Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii) mengatakan, tiga tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla belum berhasil merealisasikan Pancasila karena banyaknya ketimpangan kesejahteraan di tengah masyarakat.
Syafii mengatakan meski pembangunan infrastrusktur di era
Jokowi-JK menjadi dinilai masif, namun ketimpangan sosial masih ada di masyarakat.
Persoalan ketimpangan sosial yang masih terus jadi sampai hari ini, kata Syafii membuat pancasila masih tidak bisa dirasakan oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kaya biar kaya, tapi yang miskin diangkat, kalau itu tidak bisa diwujudkan berarti kita gagal membawa pancasila turun ke muka bumi," ujar Syafii, di Jakarta kemarin.
Menurutnya, ketimpangan ini harus cepat dihapus karena merupakan tujuan kemerdekaan serta amanah Pancasila dan UUD 45.
UKP PIP sendiri, lanjut Syafii, sampai saat ini masih terus berusaha mencari pola agar Pancasila bisa benar-benar dirasakan di tengah masyarakat.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini berpendapat dari lima sila yang ada, sila kelima merupakan sila yang tidak pernah dijadikan pedoman dalam pembangunan nasional.
"Sila kelima itu tidak pernah dijadikan pedoman dalam membangunan nasional, sejak awal merdeka, dan ini yang mau kami lakukan UKP PIP," ucap Syafii.
Di sisi lain, Syafii juga mengimbau kepada aparat birokrat maupun politisi untuk lebih memahami pancasila, sehingga dalam membuat berbagai langkah politik atau kebijakan bisa mengedapankan kepentingan masyarakat.
Menurut Syafii, hanya orang-orang yang berintegritas dan memiliki Pancasila saja yang bisa membuat pancasila bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.
"Pribadi pancasila itu adalah orang yang bermoral, yang berpancasil orang-orang berintegritas dan orang yang betul ingin tegaknya keadilan," tutupnya.