Survei: Pemenuhan Kebutuhan Dasar Tetap Jadi PR Jokowi

CNN Indonesia
Kamis, 12 Okt 2017 02:50 WIB
Meskipun 68,3 persen warga puas dengan kinerja Jokowi, namun pekerjaan rumah masih banyak menanti di bidang pemenuhan kebutuhan dasar.
Presiden Jokowi saat meninjau Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Agung, belum lama ini. Kepuasan atas masyarakat terhadapnya terbilang tinggi. Namun, masih banyak yang harus dibenahi. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 68,3 persen warga puas dengan kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama tiga tahun kepemimpinannya. Namun, masih ada masalah dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar.

Angka tersebut merupakan gabungan dari kategori cukup puas (60,39 persen) dan sangat puas (7,95 persen).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, kepuasan itu terakit dengan pembangunan infrastruktur di berbagai bidang. Yang paling disoroti adalah pembangunan sarana transportasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Misalnya, pembangunan jalan tol di luar Pulau Jawa, jalan lintas antarprovinsi di luar Pulau Jawa, fasilitas lain seperti bandara, pelabuhan, terminal, serta stasiun kereta api di berbagai daerah.

"Mayoritas warga menilai kerja pemerintah dalam masalah-masalah tersebut semakin baik dibanding tahun lalu," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di kantornya, Jakarta, Rabu (11/10).

Masyarakat, lanjutnya, juga mengapresiasi Jokowi yang membangun banyak infrastruktur di sektor lain, seperti pembangunan di wilayah perbatasan serta fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.

Masyarakat pun puas dengan upaya Jokowi mengurangi perbedaan harga barang di Indonesia Timur, membuat biaya obat-obatan, sekolah dan perguruan tinggi menjadi lebih terjangkau, dan meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.


Jokowi dinilai telah berupaya menjamin Hak-hak warganegara apa pun latar belakang suku, agama, etnis atau daerah tempat tinggal. Kerja-kerja keras pemerintah memberantas narkoba dan terorisme juga tidak luput mendapat pujian dari masyarakat.

Berangkat dari hasil kerja itu, Burhanuddin mengatakan masyarakat yakin Jokowi dapat memimpin. "Hal senada juga ditunjukkan oleh tingkat kepercayaan publik pada Presiden Jokowi yang dianggap mampu memimpin bangsa ini, sejak Maret 2016 stabil di atas 70 persen," ucapnya.

Di balik kepuasan masyarakat itu, masih ada aspek yang jadi PR Jokowi. Pertama, masalah pemenuhan kebutuhan pokok dibanding setahun lalu. Sebanyak 43 persen responden masih memandangnya semakin berat. Hanya 18 persen warga yang menganggapnya makin ringan, dan 38 persen yang menilai sama saja.

Kedua, masalah pengangguran dibandingkan tahun sebelumnya. Sebanyak 50 persen responden menganggapnya lebih banyak, 20 persen menilai semakin berkurang, dan 28 persen menyebut sama saja.

Ketiga, masalah kemiskinan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebanyak 42 persen responden menyebut pengangguran semakin banyak, 24 persen warga menilai semakin berkurang, dan 31 persen-nya menganggap sama saja.

Keempat, masalah lapangan kerja dibanding tahun sebelumnya. Sebanyak 54 persen responden menilai itu semakin sulit, hanya 14 persen menganggapnya makin mudah, dan 30 persen responden menilai sama saja.

"Di isu-isu ini masih lebih banyak yang menilai tidak ada perubahan atau bahkan semakin negatif," kata Burhanuddin.

Anggota Komisi X DPR Fraksi PDI Perjuangan, Puti Guntur Soekarno menambahkan, program Jokowi seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar juga tidak bisa dilepaskan dari pencapaian Jokowi selama ini. Program sertifikasi tanah juga menjadi nilai lebih pemerintahan Jokowi dibanding pemerintahan sebelumnya.


Dia menegaskan bahwa Jokowi tidak bisa disebut sebagai orang yang besar mulut. Menurutnya itu terbukti dari hasil survei yang menyimpulkan bahwa masyarakat puas atas kinerja Jokowi. Bukan hal lain di luar aspek kerja-kerjanya sebagai presiden.

"Beliau sangat berkomitmen sekali. Tidak hanya bicara program tetapi juga mengeksekusi," kata Puti.

Survei ini sendiri menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.220 responden di seluruh wilayah Indonesia. Margin of error-nya sekitar 2,9 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER