Ikuti Saran Sandi, Transjakarta Putar Otak Akali Kemacetan

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Jumat, 20 Okt 2017 05:18 WIB
Sebanyak enam proyek simpang tak sebidang membuat kemacetan panjang di Jakarta. Transjakarta diminta berstrategi menghadapinya.
Proyek terowongan bawah tanah (underpass) Mampang-Kuningan Jakarta, Kamis, 14 September 2017. Proyek yang ditargetkan selesai pada akhir 2017 ini memicu kemacetan panjang di sekitar rute Kuningan-Mampang, Jakarta. (Foto: CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Budi Kaliwono menyebut pihaknya tengah memikirkan strategi terbaik untuk menghadapi kemacetan akibat proyek-proyek infrastruktur dan tetap bisa jadi andalan warga. Salah satu yang disarankan adalah perubahan rute.

"Kami berjanji dalam waktu dekat akan merumuskan solusi atas kemacetan akibat proyek pembangunan infrastruktur," ucapnya, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (19/10).


Ia mengakui bahwa kemacetan akhir-akhir ini semakin parah akibat pembangunan di sejumlah ruas jalan dalam waktu bersamaan. Alhasil, waktu tempuh bus TransJakarta seringkali sangat lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh kasusnya, ungkap dia, bus TransJakarta rute Cawang-Pancoran pernah menempuh waktu hingga 2 jam akibat pembangunan LRT, bus TransJakarta rute Setiabudi-Kuningan pernah mencapai lebih dari 3 jam karena pembangunan underpass Mampang-Kuningan. "Suatu hal yang sangat menganggu layanan," ujar dia.

Hal itu dikatakan merespon permintaan Wakil Gubernur Sandiaga Uno kepada PT TransJakarta untuk berinovasi demi mencari solusi kemacetan. Hal ini tak lepas dari prediksinya tentang penyelesaian pengerjaan enam proyek simpang tidak sebidang yang tidak akan selesai sesuai target. Sementara, proyek-proyek tersebut andil dalam kemacetan di Jakarta.

"Cari rute-rute yang TransJakarta bisa merekayasa jalurnya supaya tidak terlalu macet. Karena ini sekarang kan ada pembangunan enam proyek besar ini. Be innovative-lah, cari rekayasanya, sementara kasih kemudahan kepada warga," ujar dia, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Kamis (19/10).


Enam proyek simpang tidak sebidang yang dimaksud ialah proyek jalan layang atau flyover Stasiun Bintaro Permai, proyek flyover Stasiun Cipinang Lontar, proyek terowongan tau underpass Jalan RA Kartini, proyek underpass Mampang-Kuningan, proyek underpass Matraman-Salemba, dan proyek flyover Pancoran. Proyek-proyek yang dibangun sejak November 2016 ini ditargetkan rampung pada 15 Desember 2017.

Sandi memang melihat bahwa penggunaan transportasi umum lebih baik ketimbang kendaraan pribadi dalam menghadapi kemacetan. Terlebih, uji coba Anies-Sandi terhadap TransJakarta memperlihatkan pelayanan yang cukup baik.

"Di sini nanti kita bisa yakinkan selama jangka pendek jangka menengah kalau menggunakan kendaraan umum itu juga tidak terlalu beda jauhnya dengan menggunakan kendaraan pribadi dan jauh lebih terjangkau harganya," jelas dia, yang juga merupakan pemilik 27,797 persen saham Saratoga Investama itu.

Keraguannya tersebut berdasarkan pantauannya bersama Gubernur Anies Baswedan terhadap proyek terowongan atau underpass Mampang-Kuningan, Jakarta, pada Selasa (16/10). Terhadap proyek itu, Sandi menyayangkan keterlambatan dalam hal pembangunan infrastrukturnya yang baru mencapai 65 persen itu.


"Kelihatannya, saya sudah sampaikan, enggak akan mungkin kelar Desember sesuai dengan perencanaan sebelumnya," kata Sandi.

Pada 2015, jumlah penumpang yang dilayani Transjakarta hanya 102,8 juta. Pencapaian itu didukung dengan 605 unit bus, dan 29 rute. Pada 2016, jumlah penumpang mencapai sebanyak 123,7 juta, saat jumlah armada mencapai 1.022 unit dan rute sebanyak 81. (arh/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER