Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno buka suara soal kebiasaan mereka yang selalu berdua kemana-mana sejak hari pertama kerja.
Sejak hari pertama, Selasa (17/10), Anies-Sandi menjadi sorotan karena selalu berdua. Saat itu, keduanya bersama-sama mengunjungi Dinas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pemprov DKI, serta memantau proyek underpass Mampang-Kuningan.
Hari kedua, mereka bersama-sama melihat kegiatan belajar mengajar di SDN 07 Cawang, Jakarta Timur dan menghadiri acara temu kader Partai Gerindra di kawasan Sentul, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu hari ketiga, keduanya kompak sama-sama menyambangi Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dengan alasan bersilaturahmi.
Anies beralasan, dia dan Sandiaga selalu 'nempel' karena mereka masih memetakan bidang kerja yang akan menjadi fokus masing-masing.
"Memang kami berdua kok. Sekarang kan kami lagi jalan satu-satu. Sambil jalan nanti melihat, siapa konsentrasi apa," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/10).
Sementara itu, Sandiaga beralasan, dirinya ingin menghilangkan birokrasi pemerintahan yang mengedepankan ego instansinya masing-masing alias ego sektoral. Termasuk, dalam pembagian tugas antara gubernur dan wakilnya.
"Kami lagi mau mencoba suatu konsep pemerintahan yang kekinian sekali, yaitu tidak memakai ego sektoral. Jadi semuanya itu terbagi," kata pria yang karib dipanggil Sandi ini.
Pria yang juga pengusaha itu pun mengaitkan pengalamannya di bidang infrastruktur saat dirinya masih menjabat Presiden Direktur perusahaan holding investasi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.
Perusahaan tersebut menitikberatkan pada sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia seperti konsumer, infrastruktur, dan sumber daya alam.
"Misalnya, (proyek) MRT, saya pengalaman di bidang eksekusi dan Pak Anies di bidang pengendalian. Kita kerjakan sama-sama," kata Sandi.
Tanpa didampingi Anies, hari ini Sandi mengunjungi Dinas Pendidikan DKI untuk menemui kumpulan penggerak OK OCE dalam menangani anak-anak putus sekolah.
Melalui gerakan OK OCE tersebut, Pemprov DKI akan memfasilitasi setiap kecamatan untuk memiliki satu pusat kewirausahaan. Sehingga, pelajar, anak-anak putus sekolah, bahkan pengangguran berkesempatan menciptakan lapangan kerja.
Sandi pun tak menampik bahwa sebenarnya Anies yang lebih berpengalaman di bidang pendidikan, mengingat sang gubernur pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 2014-2016 sebelum akhirnya dicopot Presiden Joko Widodo.
"Tadi di Disdik, sebenarnya Pak Anies (berpengalaman), tapi karena saya ada pengalaman membidik isu-isu mengenai masalah anak-anak yang putus sekolah dan kewirausahaan, itu saya kerjakan," kata Sandi.
Karena itu, Sandi melanjutkan, sistem kerja tanpa mengedepankan ego sektoral akan dicoba selama enam bulan pertama mereka memimpin Jakarta.
"Tentunya kita akan tinjau selalu. Harapannya ini metode pengelolaan modern dan kita menerapkan ini di Jakarta," kata Sandi.