Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jendral Tito Karnavian telah mempersiapkan dan mulai melakukan penjagaan di kawasan jalur 'Back Door' yang bisa digunakan sebagai jalur masuk militan dan para pelarian ISIS.
Jalur Back Door ini merupakan jalur tradisional yang bisa digunakan oleh pelarian, bahkan militan ISIS dari kawasan Marawi dan Syria yang masuk ke wilayah Indonesia tanpa melalui areal pengawasan yang ketat.
“Kita sudah jaga yang
front door itu kan lewat udara kita jaga, sekarang
back door ini kita jaga juga, kita perketat,” kata Tito di kawasan Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalur back door sendiri meliputi kepulauan yang ada di Utara Sulawesi.
Tito menyebut ada tiga pulau yang memang berbatasan langsung dengan Filipina Selatan sehingga sangat mungkin digunakan sebagai jalur masuk oleh militan atau pun pelarian ISIS.
Di kawasan itu, TNI dan Polri pun disebut Tito telah memperkuat penjagaan dengan menyimpan 150-an anggota Brimob.
“Kita perintahkan mereka kerja sama dengan masyarakat yang ada di Pulau-Pulau itu,” kata Tito.
Selain di Sulawesi, jalur Back Door lain yang kini dijaga ketat adalah kawasan Kalimantan Utara. Melalui daerah ini, para militan atau pelarian ISIS juga bisa masuk ke Indonesia.
Bahkan, kata Tito, pihaknya pun mulai melakukan pendeteksian jaringan terorisme ke Indonesia melakui kawasan ini.
“Kita perketat, kita juga melakukan koordinasi intelejen di sana,” kata dia.