Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan santri memadati pelataran Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat sejak Minggu (22/10) pagi. Mereka menghadiri apel akbar dan kirab budaya
Hari Santri Nasional.
Pantauan
CNNIndonesia.com, ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin dan para santri telah memenuhi pelataran di bawah tenda yang disiapkan panitia. Tak hanya dari Jakarta, mereka datang dari berbagai daerah seperti Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Para santri kompak menggunakan pakaian dominasi warna putih.
Bendera merah putih telah dikibarkan di depan patung Proklamator RI Sukarno. Di sisi lain, Bendera Nahdlatul Ulama dikibarkan di depan patung Mohammad Hatta.
Selama acara berlangsung iringan salawat dan yel-yel mengiri para tamu dan undangan yang hadir. Kelompok marching band dari Pondok Pesantren Nurul Mustofa, Jakarta Timur turut memeriahkan Hari Santri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marching Band dan beberapa kelompok kesenian daerah turut disiapkan untuk kirab budaya menuju Museum Kebangkitan Nasional Jakarta selepas acara di Tugu Proklamasi, sekaligus menghadiri pameran budaya Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia Nahdatul Ulama (Lesbumi NU).
Di samping itu, sejumlah pimpinan berbagai lembaga tinggi negara juga tampak hadir. Mereka yang hadir di antaranya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, serta Wakil Rais Aam PBNU Miftahul Akhyar.
Ribuan santri memadati pelataran Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka menghadiri apel akbar dan kirab budaya Hari Santri Nasional. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Ketua Panitia
Hari Santri Nasional Gus Athoilah mengatakan, tahun ketiga penyelenggaraan Hari Santri Nasional mengambil tema 'Santri Mandiri NKRI Hebat'. Menurutnya, semangat menumbuhkan kemandirian ekonomi bagi santri di seluruh Indonesia harus diberdayakan.
"Spirit Hari Santri pada tahun ini, kami ingin menumbuhkan semangat santri menjadi saudagar dan pengusaha. Ini jadi hikmah, bahwa pendiri NU Kiai Hasyim Asyari dulu juga seorang pengusaha dan bisa memberdayakan masyarakat sekitarnya," ujarnya.
Hari Santri Nasional ditetapkan pada 22 Oktober 2015 melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan Hari Santri ini merupakan salah satu janji Jokowi saat kampanye Pemilihan Presiden 2014.
Saat kampanye untuk Pilpres 2014, Jokowi menyatakan akan menetapkan satu hari sebagai
Hari Santri Nasional saat terpilih sebagai presiden.
[Gambas:Video CNN]