Semarang, CNN Indonesia -- Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri meringkus dua warga Jawa Tengah yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme. Dua warga tersebut ditangkap di tempat yang berbeda yakni di Kabupaten Kendal dan Kabupaten Sukoharjo.
Terduga teroris yang ditangkap pertama kali adalah Mohamad Khoirudin (33), warga Dukuh Margosono Desa Trimulyo RT.2 RW.1 Kecamatan Sukorejo, Kendal pada pukul 07.20 WIB.
Khoirudin yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Salamatul Qolby, Sukorejo, Kendal ini ditangkap bersama istrinya yang bernama Ardiati Novia (26), saat akan mengantar anaknya ke sekolah di PAUD Al Istiqomah Desa Pagersari Kecamatan Patean, Kendal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar pukul 11.45 WIB, Tim Densus meringkus seorang terduga teroris bernama Hasbi alias Hizbullah di sekitar Jembatan Mojo, Surakarta.
Penangkapan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penggeledahan tempat tinggal Hasbi di Ruko Graha Safira A7-A8 di Jalan Pramuka Dukuh Pabrik Desa Wirun RT.1 RW.1 Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.
Disaksikan beberapa orang penjaga Ruko, penggeledahan oleh Tim Densus berhasil mendapatkan sejumlah barang bukti berupa bendera ISIS, sebilah samurai, sebilah busur dan anak panah, pisau lipat, 8 buah buku tentang Jihad, baju loreng tentara bertulis nama Ali Choirul dan Laskar Mujahidin serta beberapa ponsel.
"Betul ada penangkapan terduga teroris di Jawa Tengah. Tim Densus mengamankan dua orang, satu di Kendal dan satu lagi di Sukoharjo. Sekarang keduanya dibawa ke Mabes Polri untuk kepentingan penyidikan", kata Kabid Humas Polda Jateng AKBP Agus Triatmaja kepada CNNIndonesia.com, Selasa (24/10).