Pria Pendukung ISIS di Sumut Diperiksa Usai Protes Tilang

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Okt 2017 15:58 WIB
FD, warga Labuhanbatu, Sumut, mengaku sebagai pendukung ISIS saat meminta polisi melepaskan kendaraan yang ditilang.
Ilustrasi ISIS. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Labuhanbatu, Sumatera Utara, mengamankan dua orang pria yang diduga pendukung kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Jalan Lintas Sumatera, Kelurahan Perdamean, Kecamatan Rantau Selatan.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang, seperti dikutip oleh kantor berita Antara, pada Sabtu (21/10), dua terduga simpatisan ISIS adalah AK dan FD.


Pengungkapan ini bermula saat personel menghentikan sepeda motor matic tanpa nomor polisi yang dikendarai AK, 28, dalam kegiatan rutin pemeriksaan kendaraan, Jumat (20/10) malam, di Pos Satlantas Sigambal. AK, yang merupakan warga Pekanbaru, Riau, kemudian tak bisa menunjukan dokumen kepemilikan kendaraan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AK menghubungi FD untuk mengabarkan soal penyitaan kendaraan itu oleh kepolisian. FD, 27, kemudian datang kepada petugas dan memohon agar kendaraan itu dilepaskan. Sayangnya, aparat bersikukuh menahan sepeda motor tersebut sebagai barang bukti.

Hal tersebut membuat FD, warga Labuhanbatu, Sumut, berang dan menyebut dirinya sebagai pendukung ISIS Labuhanbatu.


Hal itu ditindaklanjuti dengan penyelidikan Polisi. Frido, menyebut, personel Satlantas menghubungi Satuan Intelijen dan Keamanan dan Polsek Bilah Hulu guna mendalami keterlibatan AK dan FD dalam jaringan teroris.

Kontrakan AK pun tak lepas dari penyelidikan pihak kepolisian. Petugas kemudian menemukan bendera ISIS, buku tentang khilafah, bendera khilafah islamiyah, dan dokumen lainnya

Untuk kepentingan lebih lanjut, kata Frido, Polres Labuhanbatu memeriksa juga istri FD di Polda Sumut.

"Kami sudah temukan dokumen dan kami belum bisa menyimpulkan lebih lanjut, nanti diselidiki lagi di Polda," katanya.

Secara terpisah, Kepala Lingkungan Perdamean, Kelurahan Perdamean, Suhadi, menjelaskan, FD dikenal sebagai tukang kunci yang membuka usaha di rumah kontrakannya sejak sekitar setahun yang lalu. Ia sendiri mengaku baru melihat AK sekitar sepekan terakhir ini.


Pihaknya tidak mengetahui tentang aktivitas mencurigakan serta keterlibatan AK dan FD dalam kelompok radikal di daerahnya.

"Keluarga FD tertutup. Yang saya tahu dia tukang kunci, rekannya tidak tahu kerja apa," tandasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER