Jokowi Bagikan Hak Kelola Hutan ke 9 Masyarakat Adat

CNN Indonesia
Rabu, 25 Okt 2017 15:16 WIB
Ribuan hektare hutan adat diberikan Jokowi ke masyarakat adat untuk dikelola. Jokowi akan menarik lagi hutan itu jika pengelolaannya merusak lingkungan.
Reynaldi asal Bengkulu dan Zalmasdi (kiri) asal Sumatera Barat menerima surat pengakuan hutan adat dari Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (25/10). (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memberikan surat pengakuan dan pemberian hak pengelolaan hutan adat kepada sembilan masyarakat hukum adat di Istana Negara, Rabu (25/10). Dalam acara itu Jokowi juga menyatakan siap membantu masyarakat adat memaksimalkan fungsi lahan dan hutan adat yang mereka miliki. 

Salah satu yang menerima hak pengelolaan hutan adat adalah Reynaldi dari Bengkulu Utara. Ia menerima 1.000 hektare dari pemerintah. Kepada Jokowi, ia mengatakan, hutan adat akan dimanfaatkan sebagai pengobatan jasa lingkungan dan hutan wisata.

Reynaldi mengatakan, Bengkulu memiliki air terjun yang menjadi potensi wisata. Hal itu disebut akan dikembangkan tanpa merusak fungsi hutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau merusak, dicabut lagi. Harus dirawat," kata Jokowi kepada Reynaldi, Rabu (25/10).

Reynaldi melanjutkan, warga desanya juga akan mulai membuat kawasan kemah serta homestay di sana. Hal ini nantinya dibantu pemerintah daerah atau pemerintah provinsi sehingga wisatawan berbondong-bondong datang ke Bengkulu.

Ke depannya, kata Reynaldi, kawasan itu bisa dijadikan tempat rapat dinas-dinas atau perusahaan.

"Rapat di tengah hutan? Ya sudah nanti dibuat proposal, business plan, dan kebutuhan anggarannya terus sampaikan ke saya. Saya bantu sedikit-sedikit," ucap Jokowi kepada Reynaldi.


Tawaran serupa juga diberikan kepada Zalmasdi, LPHD Gulai Sumatera Barat. Ia menerima pengakuan 1.464 hektare hutan adat. Lahan itu direncanakan menjadi ekowisata.

Zalmasdi mengatakan, warga adat akan memanfaatkan air bersih hutan untuk air minum dan dijual kepada masyarakat luar.

Jokowi mengatakan, ia akan menerima perencanaan dan kebutuhan anggaran. Namun, sebelum itu, ia berpesan agar warga adat dapat melihat hutan adat yang telah berhasil dibuat menjadi tempat wisata.

"Tolong pergi ke desa atau hutan adat lain seperti di Klaten dan Yogya yang sudah mempraktikan sisi konservasi dan bisnisnya," ucap mantan Wali Kota Solo ini.


Ia menuturkan, hal itu dilakukan agar manfaat lahan luas yang diberikan benar-benar dirasakan masyarakat sekitar, bahkan menambah pemasukan mereka.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER