Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, transaksi yang diduga merupakan suap yang dilakukan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman terjadi di dua daerah, yakni Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dan Jakarta.
"Diduga transaksi terjadi di daerah (Nganjuk) dan juga berlanjut di Jakarta," kata dia, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/10).
Febri menambahkan, operasi senyap KPK kali ini juga dilakukan di dua tempat, yakni Nganjuk dan Jakarta. Ada 15 orang yang diciduk tim KPK, termasuk Taufiqurrahman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia belum mau merinci nama-nama yang turut ditangkap bersama Taufiqurrahman siang hari tadi. Menurutnya, sejumlah orang yang ditangkap di dua daerah ini sedang menjalani pemeriksaan intensif.
"Kami tentu akan menggunakan semaksimal mungkin waktu sekitar 24 jam maksimal, setelah proses OTT ini dilakukan sekitar siang hari ini" ujarnya.
Ia juga memebnarkan soal keberadaan sejumlah uang dalam pecahan rupiah yang diamankan dalam OTT Taufiqurrahman tersebut. Namun, Febri belum mengetahui secara pasti berapa total uang yang disita tim KPK tersebut.
Yang jelas, kata Febri, uang yang diamankan tim KPK itu disinyalir terkait dengan kewenangan Taufiqurrahman selaku penyelenggara negara.
"Diamankan uang dalam bentuk mata uang rupiah, tentu terkait dengan kewenangan yang bersangkutan sebagai kepala daerah," tutupnya.