Sandiaga Tak Mau Kerja Instan Relokasi PKL

CNN Indonesia
Kamis, 26 Okt 2017 17:17 WIB
Sandiaga Uno menyebut, relokasi pedagang harus melalui data dan perhitungan, tidak bisa dipercepat demi terwujudnya misi Pemprov DKI.
Suasana di alun-alun Museum Fatahilah, kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis, 5 September 2017. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan pihaknya tak ingin ambil cara instan dalam merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL). Upaya ini harus didasarkan kajian melalui data yang memanfaatkan program Jakarta Smart City.

"Enggak bisa kerja sulap dengan langsung main pindahkan. Harus kaji betul berbasis data," kata Sandiaga, di Balai Kota, Jakarta, Kamis (26/10).


Pemanfaatan program daring Jakarta Smart City bertujuan melihat pergerakan wisatawan. Dengan mengetahui pergerakan itu, Pemerintah bisa menetapkan lokasi yang terbaik bagi PKL dan tidak membuat pendapatannya menurun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ya manfaatkan Jakarta Smart City, lihat traffic pergerakan wisatawan. Ini penting jadi mau merelokasi pun harus based on data,” ujarnya.

Hal ini tak lepas dari kondisi pedagang di kawasan Kota Tua yang direlokasi ke Lokasi Binaan (Lokbin) PKL yang berada di Jalan Cengkeh, Taman Sari, Jakarta Barat. Sandi mengaku mendapat banyak aduan soal penurunan pendapatan hingga lebih dari setengahnya sejak PKL digeser ke lokasi yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi Wisata Kota Tua itu.

Sandi memahami soal maksud relokasi adalah mengubah Kota Tua menjadi lebih ramah dan nyaman untuk wisatawan. Sayangnya, relokasi ini tidak tak memakai perhitungan dari sisi pedagang.

“Ini keadaan yang sangat Ironis yah, belum sebulan dipindah tapi aduan mereka (PKL) sudah sangat banyak. Omzet mereka turun lebih dari setenganya,” kata Sandi

Salah satu pedagang yang direlokasi yang mengadu kepada Sandi adalah Santosa (47). Ia adalah PKL yang sudah10 tahun berjualan baju dan berbagai aksesoris di kawasan Kota Tua. Terkadang, Santosa juga membuka jasa penukaran uang di depan Museum Bank Indonesia di kawasan tersebut saat masa lebaran tiba.

“kemarin ada Bu Santosa bilang omzet turun drastis. Nanti kita coba cek karena kenyataan di lapangan memang jarak sangat jauh,” aku dia.


Karena itu, lanjut Sandi, Pemerintah Provinsi DKI seharusnya mengikutsertakan semua pihak yang berkepentingan sebelum mengambil keputusan soal penggusuran. Termasuk, memperhatikan pendapat dari pedagang itu sendiri.

“Ini pendekatannya harus multistakeholder. Bukan hanya pendekatan kami sebagai (Pemerintah) Provinsi, tapi kami juga harus membawa para praktisi yang ada, perwakilan PKL juga harus ada. Jadi tidak sembarangan merelokasi,” tutup Sandi.

Revitalisasi Kota Tua sendiri gencar dikampanyekan DKI dipimpin oleh Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sejak 2012. Ahok yang menggantikan tugas Jokowi, bersama wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, melakukan percepatan revitalisasi kawasan itu di kemudian hari.

"Kami harap enggak sampai lima tahun (revitalisasi Kota Tua) selesai. Saya enggak mau baru selesai 20-30 tahun," ucap Ahok, saat itu.


Pemerintah Kota Jakarta Barat mendapat tugas untuk memindahkan seluruh PKL ke Jl. Cengkeh, Tamansari, Jakarta Barat, pada 2016. Lokasinya berada tak jauh dari Museum Fatahilah. Saat itu, 440 PKL direlokasi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER