Jakarta, CNN Indonesia -- Azan Ashar berkumandang di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, tepatnya di Gedung Blok G, Blok F, dan Blok H. Hal ini menjadi sesuatu yang cukup unik.
Selama bertahun-tahun, mulai dari Jakarta di era kepemimpinan Joko Widodo atau Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, azan tak pernah disuarakan di kantor pusat pemerintahan ibu kota tersebut, kecuali dari speaker di Masjid Fatahilah yang berada di area Balai Kota.
"Kalau mau masuk waktu salat, seluruh Balai Kota ini terdengar. Khusus adzan saja," kata Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum Pemprov DKI Rokman Lizar, Kamis (26/10).
Suara Azan dari Masjid Fatahillah itu, kemudian disambungkan ke beberapa ruangan Balai Kota sejak kemarin. Rencananya, azan akan terpasang di speaker seluruh penjuru dan ruangan di Balai Kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Rokman menyebut pemasangan pengeras suara agar azan terdengar bukanlah instruksi tertulis dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia mengaku, mendapat perintah dari Kabiro Umum Pemprov DKI Firmansyah.
Ia menjelaskan, Firmansyah diminta untuk memasang speaker oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Permintaan itu disampaikan Sandi secara lisan kepada Firmansyah. "Saya kan hanya menjalankan aja. Saya pelaksana," kata Rokman.
Sejauh ini, pemasangan suara azan akan dilakukan di Balai Kota, belum gedung DPRD. Padahal, gedung DPRD tepat berada di belakang Balai Kota.
Meski begitu, Rokman mengklaim belum ada yang terganggu dengan suara azan yang cukup keras. Jika ada kegiatan di area Balai Kota, volume suara azan tersebut bisa diatur operator.
"Insya Allah enggak. Malah masjid jadi penuh ini, saya sengaja enggak salat berjamaah karena ingin dengar ini," kata Rokman.
(djm/djm)