Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pertemuan ini usai kedua pemimpin baru Ibu Kota itu bertemu Presiden Joko Widodo.
Seusai bertemu JK--sapaan akrab Jusuf Kalla--, Anies mengklaim tak ada pembicaraan reklamasi Teluk Jakarta dalam pertemuan yang berlangsung selama 90 menit itu.
"Kalau (isu) yang lain diangkat, ini (reklamasi) tidak. Kami pun menyadari bahwa iya, ini isu yang ramai dibicarakan, tetapi ketika bicara masalah Jakarta yang paling utama bukan itu," kata Anies di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menilai pemerintah pusat telah bersikap objektif dengan tidak membicarakan masalah reklamasi dengan Pemprov DKI.
Anies menambahkan, dalam pertemuan dengan Jokowi sebelumnya ini juga tak ada pembicaraan mengenai reklamasi. Jokowi, kata Anies, hanya membahas enam topik utama, diantaranya proyek Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).
Bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga berkata akan menepati janjinya yang disampaikan selama kampanye Pilgub DKI 2017lalu. Salah satunya janji untuk menolak proyek reklamasi.
"Kalau kami itu bagian dari janji. Kalau kami tetap akan laksanakan janji kami. Janji kami kan itu (menolak reklamasi). Tapi kan bukan soal reklamasi saja, ada 23 janji," tuturnya.
Adapun proyek reklamasi di pesisir utara Jakarta berlanjut setelah pemerintah mencabut moratorium pada 5 Oktober lalu. Namun, dua rancangan peraturan daerah (Raperda) terkait reklamasi hingga kini belum dibahas kembali oleh DPRD dan Pemprov DKI.
Dua Raperda itu, yakni Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKS Pantura).
Pembahasan dua raperda itu sudah terhenti lebih dari setahun, terutama setelah KPK membongkar praktik suap yang melibatkan anggota DPRD DKI dari fraksi Gerindra, M Sanusi.